Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Ray Dalio Dikecam karena 'Tutup Mata' atas Pelanggaran Mengerikan di China

Miliarder Ray Dalio Dikecam karena 'Tutup Mata' atas Pelanggaran Mengerikan di China Kredit Foto: REUTERS/Brian Snyder
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor Ray Dalio, yang mendirikan hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates baru saja membuat kehebohan terkait komentarnya tentang investasi di China. Dalam wawancara “Squawk Box” CNBC Dalio menyinggung hak asasi manusia.

“Saya melihat apa pun aturannya. Jika pemerintah memiliki kebijakan bahwa saya harus melakukan hal tertentu dan sebagainya, tetapi saya tidak bisa menjadi ahli dalam semua dinamika khusus itu. Sebagai negara top-down yang mereka lakukan adalah mereka berperilaku seperti orang tua yang ketat.”

Baca Juga: Miliarder Ray Dalio Wanti-wanti Jangan Simpan Uang Tunai!

Kemudian, dia menambahkan: “Saya melihat Amerika Serikat, dan saya berkata, apa yang terjadi di Amerika Serikat? Dan bukankah saya tidak harus berinvestasi di Amerika Serikat karena masalah hak asasi manusia kita sendiri, atau hal-hal lain?”

Namun ternyata, komentar tersebut menuai kecaman oleh dewan redaksi Wall Street Journal, Mitt Romney, yang menuduhnya berpura-pura tidak mengetahui pelanggaran mengerikan China dan rasionalisasi investasi yang terlibat di sana. Romney melihat itu adalah kesalahan moral yang menyedihkan.

"Ray Dalio brilian dan seorang teman, tetapi ketidaktahuannya yang pura-pura tentang pelanggaran mengerikan China dan rasionalisasi investasi yang terlibat, ada penyimpangan moral yang menyedihkan," ujar Senator Mitt Romney di Twitter Kamis.

Melansir Market Watch di Jakarta, Selasa (7/12/21) Ray Dalio pun kemudian turun ke media sosial untuk "mengklarifikasi" komentar yang dia buat di mana dia tampaknya menepis pelanggaran hak asasi manusia di China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: