Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Islandia Potong Pasokan Daya untuk Beberapa Industri, Termasuk Penambang BTC

Islandia Potong Pasokan Daya untuk Beberapa Industri, Termasuk Penambang BTC Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan listrik nasional Islandia Landsvirkjun telah memangkas jumlah daya yang akan disediakan untuk beberapa industri, termasuk peleburan aluminium dan penambang Bitcoin (BTC), Kamis (09/12).

Melansir dari Cointelegraph, seorang perwakilan dari utilitas listrik pulau itu melaporkan telah dipaksa untuk mengurangi alokasi energi ke penambang Bitcoin barat daya dan berbagai fasilitas industri karena serangkaian masalah termasuk masalah di pembangkit listrik, tingkat reservoir hidro yang rendah, dan akses energi dari pemasok eksternal.

Baca Juga: Sienna Network: Memungkinkan Perdagangan BTC dan XMR Lakukan Transaksi Pribadi

Operasi pertambangan telah lama tertarik ke negara ini karena melimpahnya energi panas bumi, yang dipanen untuk menciptakan pasokan energi terbarukan yang murah dan berlimpah. Akan tetapi, mulai Selasa lalu untuk jangka waktu yang tidak diketahui, setiap permintaan listrik baru dari operasi penambangan akan ditolak, menurut Landsvirkjun.

Teknologi Hive Blockchain Kanada, Genesis Mining, dan Bitfury Holding adalah tiga perusahaan pertambangan Bitcoin utama yang telah membuka fasilitas di Islandia.

Selama hampir satu dekade, para penambang telah mencoba mewujudkan janji penambangan Bitcoin yang ramah lingkungan di Islandia. Pada 2013, Cloud Hashing memindahkan 100 penambang ke Islandia. Pada November 2017, perusahaan Austria HydroMiner GmbH mengumpulkan sekitar 2,8 juta dolar dalam penawaran koin awalnya untuk memasang rig penambangan langsung di pembangkit listrik Islandia.

Namun, kurang dari 1% listrik negara dihasilkan dari sumber yang tidak terbarukan. Industri peleburan aluminium negara itu paling terpukul oleh kegagalan distribusi. Harga aluminium naik 1,1% pada hari Selasa untuk mencerminkan hambatan pasokan yang diciptakan oleh lonjakan permintaan baru-baru ini dan krisis pasokan listrik saat ini.

Secara global, inisiatif blockchain hijau telah menjadi mode pada tahun 2021. Para pemimpin pemikiran konferensi COP26 di Glasgow, Skotlandia membahas penambangan Bitcoin yang intensif energi. Konferensi tersebut melihat peluncuran GloCha United Citizens Organization untuk aksi Pemberdayaan Iklim. Ini disebutkan akan memanfaatkan teknologi blockchain untuk memajukan tujuan perubahan iklim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: