Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Tahun Pandemi, Industri Fintech Sebagai Salah Satu Pemain Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

Dua Tahun Pandemi, Industri Fintech Sebagai Salah Satu Pemain Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama hampir 2 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terdampak akibat pandemi COVID-19. Untuk itu industri fintech sebagai salah satu pemain kunci turut andil dalam pemulihan dan peningkatan perekonomian nasional.

COO dan Co-founder Qoala, Tommy Martin  mengatakan peningkatan kinerja dan pertumbuhan angka yang signifikan menunjukan bahwa industri fintech berpeluang untuk semakin mendorong kemajuan ekonomi negara.

Baca Juga: Fintech Syariah Berkesempatan Raih Penghargaan Global Impacy Inovator

“Kontribusi Qoala sebagai sebuah perusahaan insurtech adalah memberikan solusi asuransi pembiayaan bermanfaat bagi perusahaan p2p lending dan juga perusahaan penyedia asuransi. Kami melihat potensi untuk memberikan solusi asuransi kepada ekosistem fintech akan semakin tinggi, baik dari sisi UMKM, perusahaan atau individu, semuanya pasti memerlukan asuransi. Potensi ini yang dapat Qoala gali untuk memberikan layanan produk asuransi dan bekerjasama dengan para pemain fintech,” ujarnya dalam sebuah acara virtual, Kamis (08/12).

Ia menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, perkembangan industri fintech sangat luar biasa dan telah berhasil menjangkau masyarakat luas. Hal ini menjadi kesempatan bagi Qoala untuk turut berkolaborasi dengan platform digital fintech lainya dalam menghadirkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Tantangan saat ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terkait asuransi dan juga memperkenalkan jenis dan produk asuransi yang mereka butuhkan. Saat ini, Qoala bekerjasama dengan berbagai perusahaan digital untuk memasyarakatan produk asuransi,” timpalnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menyatakan, meskipun pandemi masih berlangsung, pemulihan ekonomi tetap berjalan dan hal ini turut didukung oleh keberadaan industri fintech. Hal itu bisa dilihat dari segi keyakinan membeli konsumen pun kini sudah meningkat, di berbagai kelompok pengeluaran mulai dari 1-2 juta hingga diatas 5 juta per bulan, sebagian masyarakat sudah siap untuk mulai spending kembali.

“Kalaupun masih ada pembatasan sosial karena PPKM, mereka juga sudah siap menggeser sebagian spending habit dengan pembelian barang secara online, sehingga turut membantu tidak hanya fintech p2p lending saja, tapi penggunaan jenis fintech lain seperti paylater dan pinjaman lainnya juga akan mengalami peningkatan” ujar Bhima.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: