- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Dorong Ekonomi Digital 2022, Surge Siap Akselerasi Pertumbuhan Bisnis
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) alias Surge membukukan kinerja positif sepanjang kuartal ketiga tahun 2021. Per September 2021, laba bersih Surge tumbuh signifikan hingga 685% menjadi Rp7,2 miliar. Hal itu ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 517% dari Rp47,5 miliar pada akhir 2020 menjadi Rp292,8 miliar pada kuartal ketiga 2021.
CEO Surge, Hermansjah Haryono, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah fokus menghadirkan solusi komprehensif bagi mitra binis, pelaku usaha UMKM, dan layanan langsung kepada pengguna akhir. Upaya tersebut guna mendorong transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan positif yang dicapai Surge tidak lepas dari sinergi dan keterpaduan layanan dalam ekosistem yang dimiliki perusahaan, termasuk juga kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung transformasi digital di Tanah Air. Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini: Amblas!
"Ke depan, Surge akan berfokus pada pengembangan tiga layanan utama, yakni jaringan infrastruktur melalui konektivitas (connectivity), media dan hiburan (media & entertainment), serta pemenuhan kebutuhan harian masyarakat (daily needs). Ke semua upaya ini bermuara pada komitmen kami dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui teknologi," pungkasnya dilansir pada Jumat, 10 Desember 2021.
Pengembangan layanan konektivitas (connectivity) terus dilakukan Surge melalui anak usaha PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) yang tengah dalam tahap penyelesaian pembangunan jaringan serat optik berkapasitas besar di sepanjang rel kereta api di Pulau Jawa. Hingga kini, progres pembangunan sudah selesai mencakup ruas Manggarai-Bogor, Manggarai-Cikarang, DKI Jakarta; dan Cikarang-Bandung. Keseluruhan penyelesaian penggelaran sepanjang pulau Jawa ditargetkan selesai pada kuartal 1 tahun 2022.
Akselerasi penyelesaian pembangunan jaringan serat optik ini menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama dengan dukungan fasilitas pembiayaan dari Bank Negara Indonesia(BNI). Selain itu, untuk memastikan percepatan penggelaran serat optik di sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur serta keunggulan operasional untuk memberikan tingkat pelayanan yang kuat dan berkualitas tinggi kepada mitra, Weave baru-baru ini telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama
dengan perusahaan infrastruktur global asal Jepang Mitsui & Co.Ltd. Di saat bersamaan, Weave telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Information and Communications Technology (ICT) total solutions Lintasarta dan juga perusahaan telekomunikasi Trans Hybrid Communication (THC) dalam pemanfaatan infrastruktur serat optik tersebut untuk pemanfaatan jaringan serat optik (dark fiber), tiang serta infrastruktur pendukung milik Weave, yang dibangun di sepanjang rel kereta api milik PT KAI (Persero) di seluruh pulau Jawa pada September lalu.
Direktur Pengembangan Bisnis Surge, Martha Rebecca, mengungkapkan, “Secara bertahap, kami terus memperkuat jaringan infrastruktur Surge untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. Perseroan menargetkan keseluruhan jaringan fiber optik telah dapat dioperasikan secara menyeluruh pada kuartal pertama tahun 2022. Dalam proses yang terus dijalankan, perseroan juga gencar mengkomersialisasikan keseluruhan layanan konektivitas dengan pemanfaatan jaringan fiber optik tersebut baik kepada mitra bisnis, pelaku usaha UMKM, hingga pemanfaatan pelayanan langsung kepada pengguna akhir.”
Perseroan akan menghadirkan aplikasi terintegrasi untuk pemenuhan kebutuhan harian masyarakat. Keberagaman jaringan ekosistem yang dimiliki Surge diintegrasikan ke dalam sebuah aplikasi yang menghadirkan solusi untuk pemenuhan kebutuhan harian masyarakat, mulai dari jaringan internet, konsumsi komoditi harian, hingga media dan hiburan. Dengan berbagai layanan yang dihadirkan dalam aplikasi tersebut, Surge menargetkan potensi sebesar 140 juta pengguna aplikasi.
Untuk layanan selanjutnya, yakni kebutuhan harian masyarakat (daily needs), perseroan akan menghadirkan tiga program utama. Pertama adalah Gudang Kreatif, yakni program kolaborasi Surge, INKUD dan dengan kementerian terkait untuk mendorong optimalisasi ekonomi mikro dan ekonomi kreatif di daerah melalui serangkaian program pembinaan dan fasilitas bagi pelaku usaha UMKM dan insan kreatif. Program yang akan berjalan dibawah naungan Surge dan anak usahanya, PT Linikini Aspirasi Kreasi (LINIKINI), akan membantu pelaku usaha UMKM dan insan kreatif di daerah untuk dapat berkembang, memaksimalkan kompetensi dan daya saing kedepannya.
Kerja sama ini melanjutkan kerjasama strategis sebelumnya yang terjalin antara Surge melalui anak usaha PT Jaringan Logistik Indonesia (PT JLI) bersama Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) pada awal 2021. Perseroan turut membantu mendorong digitalisasi pergudangan dengan teknologi Warehouse Management System melalui pengembangan aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan pemanfaatan inventory gudang yang telah merangkul lebih dari 7.000 pedagang warung yang menjadi mitra usaha di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kedua adalah kolaborasi media dimana Surge akan berkolaborasi dengan media lain seperti Asosiasi TV Lokal Indonesia (ATVLI), Etabtech, dll, untuk mengumpulkan konten lokal dan mengoptimalkannya melalui saluran distribusi. Kemudian, ketiga adalah platform kreatif, dimana Surge akan membuat platform terintegrasi sebagai distribusi saluran untuk pembuat konten dalam mendukung materi iklan. Dalam hal ini, Linikini yang merupakan bagian dari MacroAd akan memegang peranan penting dalam mengoptimalkan talenta-talenta lokal terbaik untuk menghasilkan konten hiburan menarik di media MacroAd bagi masyarakat.
Untuk pengembangan media dan hiburan (media & entertainment), perseroan tengah dalam tahap pembangunan sebanyak 1.580 edge data center klasifikasi Tier 2 dengan point of presence (POP) yang tersebar di stasiun kereta api dan gudang Koperasi Unit Desa (KUD). Perseroan telah memperhitungkan potensi besar dari layanan yang dihasilkan seperti Internet Exchange (IX) dengan teknologi Content Delivery Network (CDN) yang terdapat pada Edge Data Center yang kini tengah dalam proses pembangunan. Hal ini juga turut diperkuat dengan dukungan layanan perseroan dimana telah memiliki lebih dari ratusan titik WIFI yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
“Teknologi CDN yang berada dalam fasilitas EDC serta didukung oleh kualitas tinggi serat fiber optik untuk mendukung konektivitas yang lebih baik dan stabil bagi para operator OTT (Over The Top), pelaku industridigital, serta pengguna akhir (end-customer). Hal ini menjawab kebutuhan layanan internet pada umumnya yang terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya yang didorong oleh adanya perubahan perilaku masyarakat sejak pandemi yang mendorong hampir semua aktivitas dilakukan secara online,” jelas Martha.
Potensi ini tertuang dalam data e-Conomy SEA 2021 dimana Indonesia memiliki 21 juta konsumen digital baru selama pandemi pada tahun 2020 dan paruh pertama tahun 2021. Sebanyak 72% dari konsumen baru ini berasal dari area nonmetropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
“Dengan mitra UMKM yang semakin andal didorong oleh pemanfaatan teknologi dalam jaringan ekosistem Surge, perseroan optimis upaya ini dapat mendorong optimalisasi ekonomi mikro di daerah. Terlebih dengan ribuan gudang KUD yang juga telah dipersiapkan sebagai gudang pendistribusian barang fisik, creative hub dan EDC yang terhubung dengan jaringan serat optik Surge, sehingga dapat dimanfaatkan oleh Internet Service Provider (ISP), startup lokal, insan kreatif hingga pengembang aplikasi di daerah yang ingin meningkatkan skala konektivitasnya. Sinergi dan kombinasi dari tiga fokus layanan perseroan ini, kami optimis kembali mencatatkan pertumbuhan positif kedepan,” tutup Hermansjah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: