Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Abbas Kena Jebret Jokowi, Eh Ngabalin Ikut-ikutan Nimbrung: Jangan Ngomong Seenak Perut

Anwar Abbas Kena Jebret Jokowi, Eh Ngabalin Ikut-ikutan Nimbrung: Jangan Ngomong Seenak Perut Kredit Foto: Twitter/Ali Mocthar Ngabalin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin turut merespons aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dengan tegas membantah bahwa dirinya soal pembagian lahan.

Adapun pernyataan Jokowi sekaligus menjawan tudingan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang mengatakan ketimpangan sosial dan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi sangat terjal, seperti lahan di Indonesia yang dikuasai oleh satu persen penduduk.

Karena itu, Ngabalin menyatakan bahwa pernyataan Kepala Negara soal penguasaan lahan adalah jawaban yang tegas.

Baca Juga: Nyali Rocky Nggak Main-Main, Partai Bu Megawati Disengat! Partai Besar Nggak Berani...

Menurutnya, jawaban tegas perlu disampaikan agar orang tidak menyampaikan kritik yang tidak diketahuinya.

"Penting menjawab itu, supaya orang itu jangan sampai seenak perutnnya ngomong tidak tahu masalah," katanya kepada wartawan, Minggu (12/12/2021).

"Di era Presiden Jokowi itu terjadi redistribusi tanah untuk rakyat. Itu keterangannya, apa maksudnya? Supaya nanti jangan lagi materi yang disampaikan Anwar Abbas itu menjadi materi bagi para orang-orang yang dungu gitu loh, yang tidak mengerti masalah," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah di era Jokowi sudah memebrikan izin lahan terbengkalai kepada yang membutuhkan.

"Itu kenapa perlu kita harus kasih tahu juga kepada banyak orang supaya ya syukur alhamdulillah materi itu bisa Presiden segera membuka terang benderang supaya apa namanya? Kan orang itu bodoh itu karena 2 hal, karena tidak tahu atau yang kedua dia melawan nuraninya. Orang yang tidak mengerti itu bisa jadi karena tidak tahu atau pura-pura tidak mengerti karena dia melawan hati nuraninya karena tingkat kebencian begitu menebal di dalam lubuk hatinya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: