- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
LPG Nonsubsidi Rugi Rp291 Miliar per Bulan, Pertamina Diwanti-wanti Pengamat
Sambungnya, penyediaan dan pendistribusian LPG nonsubsidi oleh Pertamina Patra Niaga sangatlah janggal.
“Dengan telah ditetapkannya Patra Niaga sebagai subholding Pertamina maka menurut ketentuan UU Patra Niaga bukanlah BUMN. Karenanya tidak ada kewajiban bagi Patra Niaga untuk melakukan melanjutkan bisnis yang membuat rugi perusahaannya,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan status Pertamina Patra Niaga yang bukan BUMN dan terus melanjutkan bisnis nonsubsidi dengan alami kerugian.
Pasalnya, LPG nonsubsidi tabung 12 kg dan 5,5 kg jumlah penggunaannya hanya sekitar 700 ribu MT per Tahun atau sekitar 58,3 ribu MT per bulan atau hanya sekitar 7,5% dari total volume penggunaan LPG secara nasional serta LPG 12 kg atau 5,5 kg penggunanya adalah golongan mampu
Baginya, PT Pertamina Patra Niaga harus mengkoeksi naik harga jual LPG nonsubsid 12 kg dan 5,5 kg.
“Kenaikan harga jual LPG nonsubsidi sangat bijak jika dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama misalnya sebesar Rp2.000 per kg namun Patra Niaga harus menjamin kenaikan harga pada masyarakat tidak lebih dari itu,” paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil