Hadapi Disrupsi Pembelajaran Era Digital, Transformasi Mindset Perlu Lakukan di Dunia Pendidikan
Sementara, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary, menyampaikan bahwa Kementerian KOMINFO berkomitmen untuk memastikan tersedianya teknologi, platform, peralatan, dan sumber daya bagi para guru dan siswa untuk mendukung proses belajar-mengajar agar tetap dapat berjalan melalui berbagai media.
Selain itu sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan digital skill, Kementerian KOMINFO telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan serta memberikan beasiswa yang dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk para guru dan Aparat Sipil Negara (ASN).
“Guru memiliki peran penting untuk membantu siswanya menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan untuk melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu.” Demikian Septriana menegaskan.
Baca Juga: Kreativitas dan Inovasi Guru Dorong Pemulihan Sektor Pendidikan Saat Pandemi
Selanjutnya, Dosen Pendidikan Matematika UNY, Ariyadi Wijaya menyampaikan materi “Computational Thinking”, yaitu bagaimana mengajarkan anak-anak untuk memecah masalah menjadi lebih kecil (dekomposisi), kemudian pengenalan pola dan berpikir secara algoritma, yaitu berpikir secara sistematis menetapkan langkah penyelesaian masalah serta berpikir secara abstraksi, yaitu bagaimana memilah data dan informasi yang relevan.
“Berbicara teknologi itu bukanlah sekedar alat untuk mempermudah hal-hal teknis, tetapi lebih kepada alat untuk mengembangkan kemampuan digital”, kata Ariyadi.
Baca Juga: Aktivitas Pendidikan Mulai Kembali Berjalan, Satgas: Penting Lakukan Simulasi Terkait 3 Hal Ini...
Pengembang Inovasi Pendidikan, International Certified Trainer in Education for Asia, Djohan Yoga, menilai bahwa syarat terpenting dari suksesnya transformasi digital adalah mindset, karena mindset adalah awal dari sebuah transformasi dan dasar dari segalanya yang akan mendikte apa yang kita lakukan dan apa yang kita lakukan akan memberikan hasil apakah sesuai yang kita harapkan atau tidak. Demikian disampaikan yang berbicara tentang transformasi mindset dalam menghadapi disrupsi pembelajaran era digital.
Djohan juga menyampaikan kepada para tenaga pendidik untuk menumbuhkan “growth mindset” kepada anak didik kita, yaitu yang memiliki “Opportunity Based Thinking” dimana segala perubahan dianggap peluang untuk bertumbuh sehingga senang dengan perubahan.
“Inilah peran baru guru di era digital, kita tidak bisa mengalahkan google, tetapi kita bisa beralih peran yaitu bagaimana kita mengembangkan mindset anak-anak kita dari tidak mau dan tidak bisa menjadi mau dan bisa! Inilah tugas mulia guru yang tidak bisa diambil alih oleh teknologi apapun” , tegas Djohan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: