Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun Bongkar Dampak Presidential Threshold: Anies dan Ganjar Tak Bisa Nyalon

Refly Harun Bongkar Dampak Presidential Threshold: Anies dan Ganjar Tak Bisa Nyalon Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun turut angkat bicara soal presidential threshold yang belakangan ini sedang jadi sorotan publik.

Banyak pihak menginginkan agar peraturan tentang presidential threshold direvisi agar peserta pemilihan presiden lebih beragam latar belakangnya, tidak hanya berasal dari partai-partai besar saja.

Baca Juga: Anies Kumandangkan Adzan di Stadion JIS, Langsung Disemprot Orang PSI: Jangan Lupa...

Lewat sebuah video yang tayang di kanal Youtubenya, Refly menyebut bahwa ia mendukung semua tokoh yang berpotensi maju pilpres 2024.

"Saya pendukung Anies Baswedan, pendukung Prabowo Subianto, pendukung Puan Maharani, pendukung Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, kemudian Rizal Ramli, kemudian Gatot Nurmantyo, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa," ujar Refly Harun dalam videonya, dikutip Suara.com, Selasa (14/12/2021).

Refly mengaku, ia memberikan dukungan pada tokoh-tokoh tersebut karena ingin semua tokoh yang potensial baik di pusat maupun daerah bisa berlaga di pilpres 2021.

"Sehingga semua calon pemimpin potensial, baik di pusat maupun di daerah itu bisa berlaga. Jadi nanti kita bisa bertemu dengan genuine leader betul-betul sosok yang memang bisa membawa negara ini," sambungnya.

Lebih lanjut Refly menyoroti dampak diterapkannya presidential threshold yang berpotensi menyebabkan beberapa tokoh yang dijagokan untuk maju sebagai capres menjadi terhambat langkahnya.

Baca Juga: Ketum PBNU Sentil 212, Faizal Assegaf Kasih Balasan Menohok: Umat Sudah Muak dengan Kalian

I"ni salah satu dampak dari akibat diterapkannya threshold 20% atau 25% suara," ungkapnya.

"Jadi bisa jadi jagoan yang kalian jagokan seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo tidak bisa nyalon," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: