Sertifikat deposito adalah produk yang ditawarkan oleh bank yang memberikan premi suku bunga sebagai imbalan bagi pelanggan yang setuju untuk membiarkan deposito lump-sum tidak tersentuh untuk jangka waktu yang telah ditentukan.
Sertifikat deposito bisa dibilang sebagai investasi yang lebih aman dan lebih konservatif daripada saham dan obligasi. Sertifikat deposito menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih rendah, tetapi dengan tingkat pengembalian yang dijamin tidak fluktuatif. Membuka sertifikat deposito sangat mirip dengan membuka rekening setoran bank standar.
Baca Juga: Apa Itu Sertifikat Asuransi?
Ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan membuka sertifikat deposito, antara lain:
1. Suku Bunga
Suku bunga yang ditetapkan haruslah positif karena memberikan tingkat pengembalian yang jelas dan dapat diprediksi selama periode waktu tertentu. Bank tidak dapat mengubah kurs dan hal ini berpengaruh pada penghasilan.
2. Jangka Waktu
Ini adalah jangka waktu untuk untuk menghindari penalti, misalnya jangka waktu deposito 6 bulan, 1 tahun, 18 bulan, dan sebagainya. Jangka waktu ini berakhir pada "tanggal jatuh tempo". Ketika sertifikat deposito telah sepenuhnya jatuh tempo, maka dana dapat ditarik tanpa terkena penalti.
3. Institusi
Pilihlah bank yang terpercaya, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada keamanan sertifikat deposito yang dimiliki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: