Karenanya, dia meminta agar masyarakat sebaiknya tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Dia beralasan kemasan plastik sekali pakai itu memicu timbulan sampah terhadap lingkungan.
“Kalau bisa ya lebih baik mencegah. Yang sekali pakai buang sebaiknya tidak digunakan karena itu jadi membuat sampah. Nah, keputusan ini ada di konsumen untuk lebih mampu memilih barang dan kemasan atau produk yang digunakan sehari-hari yang tidak menimbulkan sampah,” tukasnya.
Terkait keberadaan galon sekali pakai, secara pribadi Agus melihat agak sulit pengelolaan sampahnya. Dengan bentuknya yang besar, menurut Agus, pengangkutan galon sekali pakai ini juga akan cukup sulit dilakukan.
“Yang tadinya satu gerobak itu misalnya bisa mengangkut 100 botol yang kecil, tapi jika mengangkut galon sekali pakai mungkin isinya cuma lima. Tidak kebayang jika galonnya jumlahnya banyak, pasti akan cukup kesulitan untuk mengangkutnya. Kami juga mencoba untuk melihat kasus itu. Ini nanti sulit untuk mengelola sampahnya,” ujarnya.
Dalam Kesempatan terpisah, Abdul Ghofar, Co-Coordinator Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), menyesalkan kehadiran kemasan galon sekali pakai ini. Memang, kata Ghofar, galon sekali pakai ini bisa didaur ulang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: