Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerak Cepat! ESDM Akan Memodernisasi Alat Pemantau Gunung Semeru

Gerak Cepat! ESDM Akan Memodernisasi Alat Pemantau Gunung Semeru Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melengkapi sistem pengamatan yang telah ada di Pos Pemantauan Gunungapi Semeru. Peralatan pemantauan akan ditambah dan dimoderninasi.

Salah satunya yang akan segera direalisasikan adalah pemasangan thermal camera di area Besuk Kobokan untuk memantau suhu luncuran awan panas ketika terjadi erupsi.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat meninjau langsung aktivitas Gunung Semeru pascapeningkatan status Gunung Semeru menjadi level III (Siaga) Kamis malam (16/12). 

"Ke depannya kita akan melengkapi sistem pengamatan kita, beberapa peralatan akan kita tambah. Kita akan memperbarui kalau sekarang memang standar kita perlu tambahkan lagi di beberapa titik,”Kata Arifin.

Arifin menuturkan efektivitas thermal camera saat ini ke daerah yang memang kelihatan spotnya. Thermal camera bakal ditempatkan ke daerah lain yang berpotensi awan panas guguran.

“Thermal camera untuk bisa mendeteksi panas, akan ditempelkan di (area) Besuk Kobokan. Kalau memang ada luncuran awan panas, langsung ketahuan temperaturnya berapa. Nah cuma kan jaraknya 13 km ya, karena ke atas sana lagi tertutup kabut. Kita sedang cari jalan, bagaimana caranya kita bisa lebih ke titik pengamatan yang lebih dekat," tambahnya.

Arifin juga menyampaikan bahwa peralatan lainnya juga akan segera ditambah dan disesuaikan dengan peta Kawasan Rawan Bencana yang terbaru.Terkait Early Warning System (EWS) Arifin menyampaikan bahwa EWS telah berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan di setiap titik pemantauan gunung api.

Apabila terdapat indikasi atau kenaikan aktivitas gunungapi akan selalu terpantau dan hasil pemantauan tersebut akan selalu disampaikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi.

"Tetapi gunung ini tidak bisa bilang kapan mau erupsi, suatu saat dia akan menunjukkan getaran yang tinggi, seismografnya akan tinggi. Dia bisa tidur lama dan tiba-tiba dia naik, ini yang harus diwaspadai. Karena belum ada peralatan yang bisa mendeteksi bahwa ini akan erupsi pada 1 jam atau 2 jam,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: