Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Premium dan Pertalite Akan Dihapus dari Pasaran, Ini Kata Driver Ojol

Premium dan Pertalite Akan Dihapus dari Pasaran, Ini Kata Driver Ojol Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pemerintah yang ingin menghapus bahan bakar dengan oktan di bawah 91 harus dipikirkan dengan matang.

Hal tersebut rasanya sangat perlu dilakukan, mengingat mayoritas pengguna bahan bakar dengan oktan di bawah 91, yaitu Premium dan Pertalite merupakan masyarakat yang menggantungkan hidup di jalanan seperti driver ojek online.

Baca Juga: Suara Lantang PKS: Kalau Ingin Hapus Premium, Turunkan Harga Pertalite

Masjo (50), salah satu driver ojek online, mengatakan bahwa dirinya setuju saja dengan kebijakan yang akan diterapkan oleg pemerintah. Meski begitu, ia mengungkapkan, sebelum diterapkanya hal tersebut, harus dilakukan secara bertahap tidak secara langsung.

"Kalau memang Premium mau dihilangkan, silakan dan kalau Pertalite dihilangkan, bertahap asal dari kami sebagai driver ini ada barangnya untuk kehidupan, untuk membelinya juga kita harus ada keseimbanganya," ujar Masjo kepada Warta Ekonomi, Selasa (28/12/2021).

Selain harus dihilangkan secara bertahap, ia juga berharap adanya penyesuaian harga yang diberikan oleh pemerintah terhadap bahan bakar yang masih bertahan seperti Pertamax. "Ya harus disesuaikan untuk penghasilan kami juga, yang biasa pakai Pertalite keberatan juga," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Ari (30) yang juga merupakan driver ojek online. Ia mengatakan, pemerintah tidak bisa menghapus secara langsung bahan bakar tersebut.

"Tidak bisa dihapus langsung dong, harus bertahap," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pengguna motor klasik, Rahman (26), mengatakan bahwa dengan dihilangkanya Premium, dirinya jadi putar otak cari bahan bakar untuk kendaraannya.

"Sebetulnya ini cukup bikin saya jadi muter otaknya, beberapa waktu belakangan dengan sulitnya cari Premium," ujarnya.

Selain sudah mulai sulitnya mencari Premium, ia mengatakan dirinya tidak begitu yakin dengan kondisi kendaraanya yang menggunakan Pertalite. 

"Saya juga sempet deg-degan kalau pakai Pertalite apakah itu akan merusak mesin dan lain-laih. Kita juga tau lah, kalau motor klasik lebih cocok pakai bensin yang oktannya rendah itu lebih ramah ke mesin klasik," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: