Serangan NATO bakal Gila-gilaan, Rusia Siap Balas dengan Mesin Perang yang Tebar Ketakutan
Serangannya bisa sangat masif. Bahkan klaim ini sampai disebut Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin di hadapan para atase militer dan diplomat asing di Moskow pada hari Senin.
“Perkembangan militer blok [NATO] telah diarahkan sepenuhnya untuk mempersiapkan konfli bersenjata skala besar dan intensitas tinggi dengan Rusia,” kata Fomin.
"Persiapan itu datang dengan perluasan kemampuan militer blok itu, dan juga tercermin dalam dokumen program NATO di mana Moskow secara tegas disebut sebagai sumber utama ancaman terhadap keamanan koalisi,” papar Fomin.
Menurutnya, pada saat yang sama, dokumen lama, termasuk deklarasi Roma 2002, yang menetapkan bahwa Rusia dan NATO tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh, tetap berlaku.
Hubungan yang terus-menerus dingin antara Rusia dan aliansi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Oktober 2021, Moskow mengatakan akan menangguhkan semua hubungan langsung dengan NATO, menutup kantornya di Moskow sebagai tanggapan atas pengusiran delapan diplomat Rusia dari markas besarnya di Brussels.
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan saluran bilateral digunakan blok tersebut untuk menyalahkan propaganda dan menekan Rusia, alih-alih melakukan dialog yang bermakna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto