Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Edward Tirtanata yang Diremehkan saat Baru Membuka Kedai Pertama Kopi Kenangan

Cerita Edward Tirtanata yang Diremehkan saat Baru Membuka Kedai Pertama Kopi Kenangan Kredit Foto: Twitter/blogwallet

Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini, Edward sadar bahwa ia harus 'menjemput bola'. Ia pun menghampiri di mana pelanggan berada seperti membuka toko di sebuah ruko perumahan yang ternyata berhasil menjual 1.000 cups per hari.

"Karena semua orang udah gak ada di kantor, mereka di rumah, gitu," ujar Edward.

Hingga akhirnya pada Desember 2020, revenue Kopi Kenangan naik sebesar 70-80 persen year on year. Selain itu, transaksi digital juga meningkat hingga 200 persen.

Edward masih ingat betul saat temannya memandang sebelah mata bisni Kopi Kenangan saat baru pertama kali buka di daerah perkantoran Kuningan. Ketika Edward mengatakan ingin menjadi kedai kopi No. 1 di Indonesia dan Asia Tenggara, temannya menertawakan karena terlalu ambisius.

Namun, Edward mengatakan bahwa mimpi haruslah besar. Karena jika jatuh pun masih di antara bintang-bintang.

"Itulah pentingnya untuk set goals dan percaya dengan goal tersebut," ujar Edward.

Sebagai CEO, Edward juga seringkali terbangun dini hari karena 'kepikiran' pekerjaan. Mulai dari keuangan, aplikasi, hingga cabang-cabang perusahaan. Namun, hal-hal itu terjadi jika Edward tengah stres seperti saat awal-awal pandemi.

Adapun target yang ingin dicapai Edward untuk Kopi Kenangan saat ini adalah menjadi No. 1 di Asia Tenggara. Namun, pencapaian itu masih sulit dicapai karena untuk menjadi No. 1 di Indonesia saja belum tercapai. Namun, Edward optimis ini bisa dicapai hingga 5-10 tahun kedepan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: