Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Periode Januari 2022: Harga Referensi Turun, Segini Besaran BK CPO dan Biji Kakao

Periode Januari 2022: Harga Referensi Turun, Segini Besaran BK CPO dan Biji Kakao Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Januari 2022 adalah US$1.307,76/MT. Harga referensi tersebut menurun US$58,23 atau 4,26 persen dari periode Desember 2021, yaitu sebesar US$1.365,99/MT.

Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Baca Juga: Desember 2021: Harga Referensi CPO Naik, Biji Kakao Turun, Jadi...

"Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold US$750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$200/MT untuk periode Januari 2022," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Rabu (29/12/2021).

BK CPO untuk Januari 2022 merujuk pada Kolom 12 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar US$200/MT. Nilai tersebut tidak berubah dari BK CPO untuk periode Desember 2021.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Januari 2022 sebesar US$2.475,31/MT menurun 2,06 persen atau US$52 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$2.527,31/MT. Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Januari 2022 menjadi US$2.188/MT, menurun sebesar 2,28 persen atau US$51 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar US$2.239/MT.

Penurunan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menurunnya harga minyak nabati serta meningkatnya produktivitas rapeseed oil di India sehingga mengurangi permintaan CPO, menurunnya harga minyak mentah bulan November dibanding Oktober, serta prediksi GAPKI bahwa produksi CPO akan naik sekitar 8.580 ton pada bulan November dan Desember 2021.

Sementara, penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar karena varian baru Omicron serta pelemahan poundsterling terhadap US$. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020.

Untuk HPE produk kayu, terdapat beberapa jenis kayu yang mengalami perubahan dari bulan sebelumnya dan membuat BK produk kayu juga mengalami perubahan, sedangkan HPE dan BK produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: