Pemerhati Kebijakan Publik, Dr Erwin Permana, menyoroti hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan 71,7 persen masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disebutkan dalam diskusi yang digelar oleh Pusat Kajian dan Analisis Data bertema "71,1% Publik Puas Kinerja Jokowi: Serius Atau Harapan Pupus?" pada, Rabu (29/12).
Baca Juga: Habib Bahar Dikunjungi Polda Jabar, Ruhut Sitompul Mengadu ke Presiden Jokowi: Pak Joko Widodo....
"Kalau melihat realitas di lapangan justru berkebalikan. Lalu, kenapa kemudian hasil survei ini menunjukkan angka yang besar?" jelas Erwin Permana.
Meski demikian, dirinya menghargai survei yang ada. Sebab, poin penting dalam sebuah survei adalah ekspektasi masyarakat yang sifatnya berjangka pendek dan rawan berubah.
"Orang yang lapar, dikasih satu bingkisan dan bantuan. Ketika disurvei, saya kira dia akan menjawab puas. Akan tetapi, apakah dia berubah status kemiskinannya? Enggak," tuturnya.
Namun demikian, Erwin menduga ada miss link antara survei dengan realitas yang terjadi di masyarakat dan berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
"Memang ini adalah dampak dari kinerja. Namun, kinerja pemerintah yang seharusnya dilakukan untuk menyejahterakan tiap-tiap individu warga negara," lanjutnya.
Oleh sebab itu, menurut Erwin, seharusnya pemerintah memastikan dirinya hadir pada tiap-tiap individu warga negara Indonesia.
"Tidak perlu presiden hadir, yang penting adalah kebijakannya itu hadir. Kita tidak perlu presiden selfie di tempat-tempat bencana, kawasan kumuh," tuturnya.
Dirinya lantas mempertanyakan bagaimana mungkin masyarakat puas secara riil dengan kinerja pemerintah padahal masih banyak yang kesulitan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: