Pede Omicron Ringan, Australia Putuskan Buka Kembali Aktivitas Ekonomi
Meski jumlah kasus harian varian Omicron sangat tinggi, Pemerintah Australia memutuskan membuka kembali aktivitas perekonomiannya. Australia pede, dampak Omicron lebih ringan.
Kasus Covid-19 di Negeri Kanguru mencetak rekor, dengan lebih dari 37.000 kasus baru dan angka rawat inap meningkat. Namun, Australia meyakini kondisi tersebut dapat terkendali.
Baca Juga: Tanah Arab Bergejolak, Qatar Dihantam Gelombang Varian Omicron yang Meroket Tajam
Rekor jumlah kasus harian dilaporkan kemarin di sejumlah wilayah di Australia. Yaitu Victoria, Queensland, Australia Selatan, Tasmania, dan Wilayah Ibu Kota Australi: Canberra.
Juga pada kemarin, New South Wales melaporkan 20.794 kasus Covid-19, lebih tinggi dibanding Minggu (2/1/2022), tapi di bawah rekor harian 22.577 pada Sabtu (1/1/2022). Jumlah pengujian juga lebih rendah selama liburan akhir pekan Tahun Baru.
Total kasus harian secara nasional kemarin mencapai rekor dengan lebih dari 37.150 kasus, melebihi 35.327 kasus yang dicatat pada Sabtu. Sementara Australia Barat dan wilayah federal Australia, Northern Territory, belum menyampaikan laporannya.
“Kita harus berhenti memikirkan jumlah kasus dan mulai berpikir tentang penyakit serius, hidup berdampingan dengan virus, mengelola kesehatan kita sendiri dan memastikan bahwa kita memantau gejala-gejalanya sambil menjaga perekonomian kita tetap berjalan,” kata Perdana Menteri (PM) Scott Morrison kepada Channel Seven.
Jumlah pasien rawat inap naik menjadi 1.204 orang di negara bagian New South Wales kemarin. Jumlah tersebut naik lebih dari 10 persen dibandingkan Minggu. Dan lebih dari tiga kali lipat dari angka kasus pada Hari Natal.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyampaikan masukan kepada Pemerintah, bahwa varian Omicron lebih mudah menular. Tapi gejalanya lebih ringan dibanding varian lain, sehingga mengurangi risiko bagi warga dan sistem kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: