Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Terbaru dari Kazakhstan: Kediaman Presiden Dibakar, Rusia Jilat Ludah Sendiri

Kabar Terbaru dari Kazakhstan: Kediaman Presiden Dibakar, Rusia Jilat Ludah Sendiri Kredit Foto: Reuters/Pavel Mikheyev
Warta Ekonomi, Almaty -

Rusia akhirnya mengerahkan militernya untuk membantu pemerintah Kazakhstan memadamkan aksi massa yang kini dicap sebagai pemberontak oleh pihak berwenang, Kamis (6/1/2022).

Langkah ini menunjukkan secara gamblang standar ganda Rusia yang sebelumnya secara tegas memperingatkan negara-negara lain untuk tidak ikut campur dalam krisis di Kazakhstan.

Baca Juga: Aliansi Militer Pimpinan Rusia Kirim Pasukan Penjaga ke Kazakhstan

Pasukan terjun payung Rusia tiba bersamaan dengan pecahnya aksi kekerasan baru di Almaty, kota utama Kazakhstan. 

Polisi di Almaty mengatakan mereka telah menewaskan puluhan perusuh semalaman hingga Kamis dini hari. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal.

Lebih dari 2.000 orang ditangkap. Setelah terjadi bentrok semalaman antara pengunjuk rasa dan tentara, kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota dibakar, dan mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu, kata wartawan Reuters.

Personel militer menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa. Pada Kamis malam terjadi pertempuran baru di alun-alun utama Almaty, yang diduduki secara bergantian oleh pasukan dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.

Wartawan Reuters mendengar ledakan dan tembakan ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara bergerak maju, meskipun penembakan berhenti lagi setelah malam tiba. Kantor berita TASS mengutip para saksi yang mengatakan orang-orang telah tewas dan terluka dalam penembakan itu.

Pengerahan pasukan Rusia menjadi pertaruhan Kremlin bahwa kekuatan militer yang cepat dapat mengamankan kepentingan Rusia di negara Asia Tengah yang memproduksi minyak dan uranium itu, dengan segera menghentikan kekerasan terburuk dalam 30 tahun kemerdekaan Kazakhstan itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: