Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lembaga Penelitian Dilebur ke BRIN, Implementasinya Dinilai Jadi Sentralistis dan Birokratis

Lembaga Penelitian Dilebur ke BRIN, Implementasinya Dinilai Jadi Sentralistis dan Birokratis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Fadhil Hasan berpendapat model penataan dan transformasi lembaga penelitian yang diintegrasikan ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) justru menimbulkan kontroversi dalam implementasinya. Bentuk transformasi ini disebut menghilangkan nilai-nilai sejarah dari lembaga-lembaga penelitian yang telah ada sebelumnya.

Selain itu, ia juga menilai peleburan ini cenderung mengarah pada sifat sentralistis dan birokratis.

Baca Juga: Sorotan Tajam Orang PKS Soal Peleburan Eijkman ke BRIN: Amburadulnya Manajemen Pemerintah...

"Menurut pendapat saya, [integrasi lembaga penelitian ke BRIN] cenderung menjadi sentralistis dan birokratis," ungkapnya dalam Diskusi Publik Narasi Intitute bertajuk "Persoalan Tata Kelola BRIN dan Masa Depan Birokratisasi Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Indonesia", Jumat (7/1/2022).

Selain itu, peleburan ini juga membuat banyak tenaga kerja yang di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Ia berharap model penataan dan transformasi lembaga penelitian dapat meminimalkan efek negatif yang dapat ditimbulkan.

Dia juga berharap risiko atas peleburan lembaga penelitian ini dapat dipertimbangkan. Terutama terkait produktivitas lembaga-lembaga penelitian dalam memberikan sumbangsih ilmiah. 

"Apakah tidak ada suatu model yang lebih tepat, lebih baik lagi, sehingga efek-efek negatif daripada transformasi dan penataan ini bisa diminimalisasi atau dihilangkan. Juga apakah kemudian penataan yang yang seperti sekarang ini justru akan mengurangi produktivitas daripada lembaga-lembaga yang dilebur itu sendiri, karena cenderung menjadi setralistis dan birokratif," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: