Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak yang Kehilangan Nyawa, Kazakhstan Tetapkan 10 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional

Banyak yang Kehilangan Nyawa, Kazakhstan Tetapkan 10 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional Kredit Foto: Reuters/Pavel Mikheyev
Warta Ekonomi, Almaty -

Kazakhstan telah menyatakan 10 Januari sebagai hari berkabung nasional. Peringatan ini ditujukan bagi mereka yang kehilangan nyawa karena protes besar-besaran di seluruh negeri, kata seorang pejabat pada Sabtu (8/1/2022).

"Sehubungan dengan banyaknya korban jiwa akibat peristiwa tragis di sejumlah wilayah negara, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memutuskan untuk mendeklarasikan 10 Januari 2022 sebagai hari berkabung nasional," tulis Sekretaris Pers Berik Uali melalui media sosial Facebook.

Baca Juga: Mantan Bos Intelijen Kazakhstan yang Dipecat Berhasil Ditangkap karena Pengkhianatan

Keputusan lanjutan terkait hari berkabung itu akan dipublikasikan di situs web kepresidenan Akorda.

Protes terhadap kenaikan harga bahan bakar gas (LPG) telah berkembang menjadi kerusuhan besar-besaran di seluruh Kazakhstan selama seminggu terakhir.

Sejauh ini, 4.266 orang ditahan, termasuk warga negara tetangga, kata menteri dalam negeri negara itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Sementara, jumlah warga yang meninggal karena kerusuhan mencapai 30 orang lebih. Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan mengungkap mereka yang meninggal termasuk setidaknya 18 petugas keamanan, dan 26 lainnya adalah para pengunjuk rasa.

Sebagai tanggapan, Tokayev mengumumkan keadaan darurat di ibu kota komersial Almaty dan Mangystau yang kaya minyak. Mangystau sendiri adalah tempat muasal protes sebelum menyebar ke seluruh negeri.

Kementerian Luar Negeri Kazakhstan juga menambahkan bahwa negara itu telah menerima sekitar 2.500 tentara asing untuk membantu memulihkan ketertiban.

Adapun pasukan yang dikerahkan itu berasal dari Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO), yang dipimpin Rusia bersama dengan Belarus, Kirgistan, Tajikistan, dan Armenia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: