Rusia di Ukraina Semakin Punya Nyali, Amerika Perlu Waspada
Militer Rusia pada Selasa (12/1/2022) bikin barat ketar-ketir dengan mengumumkan latihan perang tembakan langsung di dekat Ukraina.
Latihan tersebut didasari kekhawatiran akan invasi tetangga baratnya tetap tinggi di tengah upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk menenangkan ketegangan.
Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Ditangkap, Ukraina Berhasil Kulik Niatnya, Mengerikan!
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 3 ribu tentara dan 300 tank dan kendaraan tempur infanteri telah dikerahkan di tiga wilayah barat Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dan satu yang berbatasan dengan Belarus.
Distrik Militer Barat mengatakan latihan senapan bermotor akan melibatkan tank tempur utama T-72B3 dan kendaraan tempur infanteri BMP-2.
Latihan tersebut membentang di wilayah Voronezh, Belgorod, Bryansk, dan Smolensk di Rusia barat.
Akhir Desember, lalu Rusia menyelesaikan latihan 10 ribu tentara di seluruh wilayah selatan termasuk Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada 2014.
Pengumuman Rusia pada Selasa menandai latihan tembakan langsung kedua di dekat perbatasan Ukraina dalam sebulan.
Latihan itu muncul satu hari setelah diplomat Rusia dan AS. mengadakan pembicaraan keamanan strategis untuk mencoba meredakan ketegangan.
Salah satu masalah utama de-eskalasi yang ditawarkan oleh Washington adalah saling membatasi latihan militer dan mengerahkan rudal di Eropa.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa mengatakan latihan Rusia bergerak "ke arah yang berlawanan" dari de-eskalasi.
Barat selama berbulan-bulan telah meningkatkan kewaspadaan atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dan kekhawatiran akan invasi Rusia terhadap sekutunya.
Pihak Moskow membantah merencanakan invasi. Mereka mengatakan memindahkan pasukan serta mengadakan latihan militer di dalam perbatasannya adalah hak.
Sementara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Rusia tidak memberikan bukti bahwa mereka tidak akan menyerang.
Rusia juga dikatakan tak memberikan atau penjelasan apa pun terkait sekitar 100 ribu tentara ke perbatasan Ukraina.
"Pengerahan semacam ini, 100.000 tentara keluar dari barak dan di perbatasan Ukraina, sangat mahal," kata Wakil Menteri Luar Negeri Victoria Nuland selama pengarahan hari Selasa.
Juru bicara presiden Ukraina menyambut baik "niat dan upaya Amerika Serikat dan Rusia, serta NATO dan Rusia untuk mengurangi ketegangan dan menyelesaikan semua masalah bersama di meja perundingan."
Negosiasi hari Senin di Jenewa tidak memberikan terobosan. Sedangkan putaran dialog berikutnya digelar ke markas NATO di Brussels pada hari Rabu (12/1/2022) kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: