Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Amukan Amerika Sulit Dibendung Saat Tahu China Batalkan Penerbangan

Gawat, Amukan Amerika Sulit Dibendung Saat Tahu China Batalkan Penerbangan Bendera China dan AS berkibar di luar gedung perusahaan Amerika di Beijing, China, 21 Jan 2021. | Kredit Foto: China Daily
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Joe Biden pada Rabu (12/1/2022) mengkritik keputusan China untuk membatalkan banyak penerbangan dari Amerika Serikat ke China karena penumpang positif COVID-19.

"Tindakan China tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Transportasi Udara AS-China. Kami terlibat dengan (pemerintah China) dalam hal ini dan kami memiliki hak untuk mengambil tindakan regulasi yang sesuai," kata juru bicara Departemen Transportasi AS (USDOT), dilansir Reuters.

Baca Juga: Gara-gara 2 Kasus Baru, China Kunci Seluruh Kota Berpenduduk 20 Juta Orang

China pada Rabu (12/1/2022) memerintahkan penangguhan enam penerbangan AS-ke-China lagi dalam beberapa minggu mendatang setelah lonjakan penumpang yang dites positif COVID-19, meningkat menjadi 70 pembatalan yang diamanatkan tahun ini dalam jadwal yang telah dikurangi secara drastis.

Penangguhan terakhir mempengaruhi dua penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Shanghai dan empat penerbangan China Southern Airlines (600029.SS) dari Los Angeles ke Guangzhou.

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera berkomentar.

Airlines for America, grup perdagangan yang mewakili United , Delta Air Lines, American Airlines dan lainnya, mengatakan operator AS sedang "berkomunikasi dengan pemerintah AS dan China untuk mengidentifikasi jalan ke depan yang meminimalkan dampak. kepada wisatawan."

Beijing dan Washington telah berdebat tentang layanan udara sejak awal pandemi.

Sebelum pembatalan terbaru, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar negara, jauh di bawah angka lebih dari 100 per minggu sebelum pandemi.

China telah menangguhkan penerbangan dengan negara lain, termasuk pada Rabu total enam penerbangan dari Prancis dan Kanada.

Jumlah penerbangan AS yang dibatalkan telah melonjak sejak Desember, karena infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron melonjak ke rekor tertinggi di Amerika Serikat.

China telah menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi hanya 200 penerbangan seminggu, atau 2% dari tingkat pra-pandemi, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan pada bulan September.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: