PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) secara resmi memiliki nama dan brand baru menggantikan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM). Perubahan nama perusahaan, merek dagang (brand), dan logo sebagai upaya untuk repositioning identitas perusahaan selaras dengan transformasi berkelanjutan yang tengah berjalan.
Adapun izin usaha PertaLife Insurance telah diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP881/NB.11/2021 tertanggal 28 Desember 2021.
"Rebranding corporate identity ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan performa perusahaan ke arah yang lebih baik sekaligus menumbuhkan kepercayaan lebih kepada para stakeholders, termasuk nasabah," jelas Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W. Hadi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/1/2022). Baca Juga: Pertamina Bangun Pengolahan Residu Terbesar di Balikpapan
Hanindio menjelaskan, rebranding identitas perusahaan ini menjadi simbol optimisme perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan. Dengan identitas baru, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasi produk sesuai kebutuhan nasabah.
"Perusahaan optimistis pertumbuhan bisnis PertaLife Insurance akan sangat baik ke depannya, terlebih lagi transformasi berkelanjutan yang telah dicanangkan sejak September 2020 telah menunjukkan hasil positif meski kondisi perekonomian masih penuh tantangan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife Insurance, Yuzran Bustamar menjelaskan bahwa pada tahun 2021 perseroan mampu meraih laba bersih sebesar Rp27,30 miliar (per November 2021), meningkat 48,53 persen dibandingkan sepanjang 2020 sebesar Rp18,38 miliar.
"Perbaikan laba bersih itu ditopang pendapatan investasi, imbalan jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan penurunan biaya operasional," tukasnya.
Per November 2021, pendapatan investasi tercatat sebesar Rp58,27 miliar, meningkat dibandingkan sepanjang 2020 sebesar Rp44,96 miliar. Sedangkan biaya operasional menurun dari Rp155,3 miliar menjadi Rp80,1 miliar.
Hanindio menjelaskan, perseroan melakukan transformasi secara komprehensif dengan tujuan utama memperbaiki kinerja keuangan dan menciptakan bisnis yang lebih sehat. Transformasi mencakup tiga hal, yaitu Transformasi Sumber Daya Manusia (People), Produk dan Proses bisnis melalui sistem yang terintegrasi.
Transformasi dilakukan dengan mengimplementasikan budaya kinerja yang produktif, Optimalisasi produk melalui restrukturisasi portofolio produk, serta perbaikan tata kelola salah satunya dengan mengimplementasikan kendali IT System. Baca Juga: Penetrasi Industri Asuransi, Pandemi Covid 19 Jadi Momentum Pertumbuhan Insurtech
Terkait perubahan nama dan logo, Direktur Pemasaran PertaLife Insurance Haris Anwar mengungkapkan, seluruh perjanjian/kontrak dengan para nasabah/pemegang polis atau mitra bisnis yang telah ditandatangani dan menggunakan nama PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri tidak ada perubahan, masih tetap berlaku sesuai dengan syarat & ketentuan polis asuransinya dan yang sudah disepakati sebelumnya.
"Perseroan akan memberitahukan informasi selanjutnya kepada pemegang polis asuransi dan mitra bisnis mengenai perubahan tersebut melalui e-mail, surat, serta nantinya melalui website perusahaan," tutup Haris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman