Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya Nama Baru, PertaLife Insurance Optimistis Laba Meroket 148%

Punya Nama Baru, PertaLife Insurance Optimistis Laba Meroket 148% Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri resmi berganti nama dan brand menjadi PertaLife Insurance. Dengan brand baru, PertaLife Insurance optimistis dapat menggenjot laba perseroan tumbuh hingga 148% di tahun ini.

"Kita bottomline-nya dari apa yang kita dapatkan dari laba November 2021 dan kita targetkan tumbuh 148%. Hal ini menunjukkan transformasi kita bangun secara berkelanjutan dan tidak berhenti dr rebranding saja," ujar Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife Insurance, Yuzran Bustamar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Lebih lanjut katanya, pada November 2021, perseroan mampu meraih laba bersih sebesar Rp27,30 miliar, meningkat 48,53 persen dibandingkan sepanjang 2020 sebesar Rp18,38 miliar.

"Perbaikan laba bersih itu ditopang pendapatan investasi, imbalan jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan penurunan biaya operasional," tukasnya. Baca Juga: Sah! Asuransi Tugu Mandiri Ganti Baju jadi PertaLife Insurance

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PertaLife Insurance Haris Anwar mengatakan bahwa untuk mencapai target itu, perseroan akan fokus membesarkan segmen captive market di Pertamina dan Timah Group yang saat ini baru digarap 10 persen.

Optimasi sinergi captive di lingkungan Pertamina dan Timah Group diharapkan dapat tergarap jauh lebih baik lagi dimana tentunya dengan harapan gayung bersambut dapat diberikan dari seluruh anak usaha dan afiliasi Pertamina dan Timah.

"Kita besarkan pasar captive. produknya asuransi kompensasi pasca kerja. Saat ini captive baru digarap 10% dari total keseluruhan 52 ribu di captive market. Kita harapkan ada tambahan jadi 30% dari yang sekarang. Target kita, masih banyak potensi pasar yang belum digarap maksimal di pasar captive jadi kita akan fokus, dan meningkatkan pelayanan," jelas Haris.

Selain itu, pihaknya juga akan fokus mengembangkan digitalisasi untuk proses bisnis dan pemasaran. Menurutnya dalam digitalisasi dari sisi internal, pihaknya akan membuat informasi manajemen yang terintegrasi dan tercaptuce dalam satu sistem. Kemudian dari sisi eksternal, pihaknya akan mengembangkan polis digital, pembayaran premi tanpa tatap muka, pembayaran klaim yang bisa ditracking.

Dia berharap, melalui strategi tersebut, pihaknya dapat meningkatkan pertumbuhan premi sebesar 20% di tahun ini. Adapun hingga November 2021, pendapatan premi perseroan tercatat sebesar Rp445,32 miliar, di bawah pendapatan premi sepanjang 2020 sebesar Rp470,10 miliar.

“Tapi hingga akhir Desember 2021, kami memperkirakan pendapatan premi sedikit di atas perolehan tahun sebelumnya," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: