Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tsunami Tonga Bikin Internet Padam, Perbaikan Bakal Memakan Waktu Dua Minggu

Tsunami Tonga Bikin Internet Padam, Perbaikan Bakal Memakan Waktu Dua Minggu Kredit Foto: Reuters/CIRA/NOAA
Warta Ekonomi, Nukualofa -

Ledakan vulkanik bawah laut Tonga yang memicu tsunami telah membuat komunikasi terganggu karena jaringan internet padam. Pemulihan pun diprediksi bakal memakan waktu hingga dua minggu lamanya. 

Sebagaimana diwartakan BBC, beberapa komunikasi dan listrik di pulau itu kini telah pulih. Akan tetapi, internet diperkirakan masih akan padam untuk waktu yang lebih lama karena kerusakan pada kabel bawah laut.

Baca Juga: Tonga Alami Kendala Komunikasi Akibat Letusan Gunung Berapi

Setelah letusan, pulau utama Tonga diselimuti abu dan garis pantai baratnya dikatakan hancur. Sekitar 80 ribu warga di sana kini telah terpengaruh akibat bencana itu.  

"Kami mendapatkan informasi yang tidak jelas, tetapi sepertinya kabelnya telah terputus."

"Bisa memakan waktu hingga dua minggu untuk memperbaikinya. Kapal pemasangan kabel terdekat ada di Port Moresby," kata direktur jaringan Southern Cross Cable Network, Dean Veverka kepada AFP.  Veverka mengacu pada ibu kota Papua Nugini, Port Moresby yang letakknya lebih dari 4 ribu km dari Tonga.

Southern Cross membantu Tonga Cable Limited yang memiliki kabel sepanjang 872 km yang menghubungkan Tonga dengan Fiji - dan dari sana ke seluruh dunia.

Gunung berapi bawah laut itu meletus pada hari Sabtu (15/1), mengirimkan segumpal abu ke langit dan memicu peringatan gelombang setinggi 1,2 m di Tonga. Letusan gunung itu, yang bernama Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, begitu keras sehingga bisa terdengar di Selandia Baru, sekitar 2.383 km (1.481 mil) dari Tonga.

Beberapa jam kemudian, jaringan internet dan telepon Tonga terputus, membuat 105 ribu penduduk pulau itu hampir seluruhnya tidak dapat dijangkau.

Komunikasi telepon dan internet sangat terbatas, sementara situasi di beberapa wilayah pesisir masih belum diketahui.

Selandia Baru dan Australia telah mengirimkan penerbangan pengawasan untuk menilai tingkat kerusakan. Mereka juga membantu panggilan satelit, kata wakil kepala misi Tonga di Australia, Curtis Tu'ihalaningie, kepada Reuters melalui telepon.

Dilaporkan oleh BBC, bahwa ada setidaknya 428 kabel bawah laut, yang menjalar sepanjang 1,1 juta km di seluruh dunia dan menyediakan koneksi internet dan komunikasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: