Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun 2022, Fokus BPJamsostek Bakal Shifting dari Sektor Formal ke Informal

Tahun 2022, Fokus BPJamsostek Bakal Shifting dari Sektor Formal ke Informal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh negara di dunia mengalami tekanan yang cukup besar bagi perekonomian.

Deputi Direktur Bidang Perencanaan Strategis BPJamsostek Hendra Nopriansyah mengatakan seluruh masyarakat maupun pemerintah harus optimis untuk dapat menggerakan kembali perekonomian nasional.

Baca Juga: BPJamsostek, ‘Serum Harapan’ Dan Social Welfare Di Indonesia

"Kita harus optimis menghadapi kemungkinan kedepan dan harus tetap optimis dalam hal akselerasi dan menggerakan pertumbuhan ekonomi kedepan secara nasional," ujar Hendra dalam webinar Economic & Business Outlook 2022: Structural Reforms For Future Economics and Business Resilience, Kamis (20/1/2022).

Hendra mengatakan pandemi Covid-19 memberikan disrupsi ekonomi yang tentunya memberikan berbagai kesempatan dan juga tantangan.

Untuk menghadapi hal tersebut BPJamsostek akan mendorong untuk dilakukannya kemudahan akses layanan digital penerapan bidang informasi komunikasi dan teknologi keterhubungan di media sosial dan penerapan new normal dalam disrupsi.

"Menghadirkan kesempatan untuk dilakukannya peningkatan, efisiensi operasional, layanan customer experince, penciptaan model baru normalisasi aset  dan juga kemudahan dalam hal melakukan integrasi data," ujarnya.

Sementara itu tantangan yang dihadapi disrupsi ini adalah manage pelanggan dimana akan menimbulkan untuk kecepatan dan kemudahan dan perubahan.

"Atau peningkatan skill yang dibutuhoan untuk menghadapi dari disrupsi ekonomi atau transformasi digital," jelasnya.

Perubahan Pola Kerja

Hendra mengatakan berdasarkan data Kenentrian Ketenagakerjaan akan ada 45 persen pekerjaan digantikan dengan teknologi dan ada 17,8 persen putus hubungan kerja  pada masa pandemi Covid. 

Catatan tersebut mengakibatkan tren dari tenaga kerja akan ada shifting tenaga kerja dari sektor formal ke informal. Hal tersebut membuat sektor formal akan semakin menurun dan informal akan semakin meningkat.

Dengan begitu, kondisi tersebut akan menjadi fokus BPJamsostek pada 2022 karena sektor informal akan tumbuh akan tetapi bisa jadi tidak termasuk ke dalam program bpjamsostek.

"Dikarenakan sektor informal ini tidak memiliki hubungan industrial yang jelas dan sifatnya masih sukarela, maka saat ini tugas besar untuk BP Jamsostek akan literasi pentingnya jaminan sosial dalam menghadapi resiko kerja terutama jika terjadi guncangan ekonomi," paparnya.

Hendra melanjutkan, itu akan menjadi tantangan sendiri bagi BPJamsostek di 2022 yang akan berfokus untuk meningkatkan strategi dalam hal peningkatan sektor informal.

"Saat ini kami lakukan shifting dari sektor pekerja formal ke sektor informal yang akan jadi challange besar bagi kami untuk melakukan perluasan khususnya ke pekerja informal," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: