Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemdakab Garut Tegur Ritel yang Tak Jual Minyak Goreng Satu Harga

Pemdakab Garut Tegur Ritel yang Tak Jual Minyak Goreng Satu Harga Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Garut memberikan klarifikasi terkait melonjaknya harga kebutuhan pokok yaitu minyak goreng, khususnya di Kabupaten Garut.

Kepala Disperindag dan ESDM Nia Gania Karyana  mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan harga minyak goreng Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa pusat perbelanjaan dan Swalayan yang ada di kabupaten Garut.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Gerai Ritel Jual Minyak Goreng Rp14.000

Berdasarkan hasil pemantauan timnya, sudah sebanyak 80% supermarket dan minimarket di Kabupaten Garut, yang melakukan penjualan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter. 

Beberapa pusat perdagangan dan swalayan yang dikunjungi dalam monitoring tersebut antara lain Toserba Ramayana, Asia, Yomart, Yogya dan beberapa  sample pusat perbelanjaan lainnya.

“Namun ada beberapa yang memang belum melakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah Republik Indonesia yang mengharuskan menjual minyak goreng di harga 14 ribu. Nah hari ini juga kami sudah melakukan teguran lisan,” katanya saat ditemui di Kantor Disperindag dan ESDM Garut, Kamis (20/1/2022).

Sementara untuk pasar rakyat sendiri, lanjutnya, akan dilakukan penyesuaian harga selama enam hari untuk menghindari kerugian bagi pedagang di pasar rakyat.

Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah melakukan upaya secara terus menerus, salah satunya dengan menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng bagi masyarakat, yaitu sekitar Rp250 juta liter per bulan atau Rp1,5 miliar liter per bulan selama 6 bulan. 

“Jadi dalam 6 bulan ini pemerintah pusat akan melakukan terus menerus agar minyak goreng pada posisi stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu, dikarenakan adanya lonjakan pembelian di supermarket dan minimarket. Nia mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada para pengelola supermarket ataupun minimarket untuk menambah stok minyak goreng, agar masyarakat bisa mendapatkan produk tersebut dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: