Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Uang Panas?

Apa Itu Uang Panas? Petugas menghitung pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (8/5). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang ditransaksikan pada Selasa (8/5) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.052 per dolar Amerika. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Dari 2006 hingga 2014, cadangan mata uang asing negara itu berlipat ganda, menciptakan saldo USD4 triliun. Sebagian di antaranya diperoleh dari investasi asing jangka panjang dalam bisnis China.

Tetapi sebagian besar datang dari uang panas. Selanjutnya, investor meminjam banyak uang di China, dengan harga murah untuk membeli obligasi dengan suku bunga lebih tinggi dari negara lain.

Meskipun pasar China menjadi tujuan menarik untuk uang panas, berkat pasar saham yang booming dan mata uang yang kuat, arus masuk uang tunai melambat hingga menetes di tahun 2016, karena harga saham mencapai puncaknya sehingga hanya ada sedikit keuntungan yang bisa didapat.

Selain itu, sejak 2013, fluktuasi yuan juga menyebabkan divestasi yang luas. Selama periode sembilan bulan antara Juni 2014 dan Maret 2015, cadangan devisa negara anjlok lebih dari USD250 miliar.

Peristiwa serupa terjadi pada 2019, ketika menurut perkiraan Institute of International Finance, lebih dari USD60 miliar modal dikeluarkan dari ekonomi China antara Mei dan Juni tahun itu karena peningkatan kontrol modal, ditambah devaluasi yuan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: