Frustrasi dengan Pertanyaan Wartawan, Joe Biden Lontarkan Kata-kata Bodoh
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden keceplosan mengumpat seorang reporter kantor berita Fox dengan menyebutnya 'bajingan bodoh'. Ia tak sadar ada mikrofon menyala di depannya selepas acara Gedung Putih pada Senin (24/1/2022).
Dilansir dari CNN, Biden awalnya menghadiri rapat Dewan Kompetisi Gedung Putih tentang upaya menurunkan harga. Presiden pun keceplosan mengumpat kala wartawan meneriakkan pertanyaan saat ia keluar dari Ruang Timur.
Baca Juga: Wow! Donald Trump Masih Dapat Donor dari Miliarder, Bahkan Lebih Banyak dari Joe Biden!
Koresponden Gedung Putih Fox Peter Doocy bertanya kepada Biden, "Maukah Anda menjawab pertanyaan tentang inflasi? Apakah menurut Anda inflasi adalah keharusan politik dalam jangka menengah?"
"Ini adalah aset yang bagus... lebih banyak inflasi," jawabnya datar.
Tak disangka, ia lantas mengumpat, "Dasar bajingan bodoh."
Biden pun menelepon Doocy untuk meminta maaf atas umpatannya pada malam harinya, menurut seseorang yang mengetahui permasalahan itu.
Sementara itu, di hari yang sama, Doocy mengakui telah bertanya tentang inflasi kepada Presiden. Awalnya, ia menanyakan tentang Rusia dan Ukraina. Namun, Biden menolak menjawab pertanyaan apa pun di luar topik.
"Ada wartawan lain yang memberi tahu saya kalau ia mengumpat pada saya. Saya sendiri tak dengar apa pun karena ramainya teriakan Staf Gedung Putih yang menyuruh pers meninggalkan ruangan," ungkapnya.
Presiden semakin frustrasi ketika menghadapi pertanyaan sulit di depan umum beberapa hari belakangan.
Ketika koresponden Fox lainnya, Jacqui Heinrich, bertanya mengapa Biden menunggu Presiden Rusia Vladimir Putin beraksi terlebih dahulu terhadap Ukraina, ia menjawab pelan, "Pertanyaan bodoh."
Frustrasi terhadap para wartawan ini berakar dari 2 krisis besar yang terus ditangani oleh pemerintahan Biden, yaitu mengatasi inflasi dan prospek invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu, pada Senin (24/1/2022), sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Presiden telah menunjukkan kalau ia menghormati nilai kebebasan pers.
Ditanya tentang kasus pengadilan calon wakil presiden dari Partai Republik tahun 2008, Sarah Palin, melawan The New York Times, Psaki mengatakan bahwa Presiden memastikan tak akan ada pengulangan tindakan administrasi terkait dengan jurnalis seperti sebelumnya.
Psaki tampaknya mengacu pada perubahan kebijakan Departemen Kehakiman Biden yang bersumpah untuk tak lagi menyita catatan wartawan dalam investigasi kebocoran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: