Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wagely Gandeng HKI untuk Berikan Akses Gaji Lebih Awal ke Buruh Agar Terhindar dari Pinjol Ilegal

Wagely Gandeng HKI untuk Berikan Akses Gaji Lebih Awal ke Buruh Agar Terhindar dari Pinjol Ilegal Kredit Foto: Wagely
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wagely perusahaan yang memberikan layanan yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses gajinya lebih awal dari tanggal gajian atau Earned Wage Access (EWA) serta solusi kesehatan keuangan di Indonesia melakukan kemitraan strategis dengan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI). 

Wagley akan menyediakan akses kesehatan keuangan bagi jutaan tenaga kerja berpenghasilan menengah dan rendah melalui Kawasan-Kawasan Industri di Indonesia. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara HKI dan Wagely. 

“Kerjasama kemitraan ini sejalan dengan misi pemerintah dalam mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kami membawa solusi bagi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dalam mendorong kinerja dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja,” kata Komisaris wagely Indonesia, Firli Ganinduto, di Jakarta, Kamis (27/1/2022). 

Baca Juga: Banyak Pinjol Antre Daftar ke OJK, Moratorium Izin Pinjol Kapan ya Dicabut?

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Eksekutif HKI menyatakan bahwa pihaknya menyambut wagely sebagai salah satu mitra start-up untuk memfasilitasi para anggota HKI dengan inovasi digital terbaru dalam EWA (Earned Wage access) dan sebuah solusi kesehatan keuangan yang berkelanjutan. 

“Wagely memberikan solusi untuk membantu memfasilitasi bisnis kami untuk menghasilkan pekerja yang lebih produktif, meningkatkan kualitas taraf hidup mereka dengan mendorong literasi kesehatan keuangan dan akses ke gaji yang mereka peroleh”, ujar Sanny Iskandar. 

Baca Juga: Biar Nggak Kejebak Pinjol Ilegal, OJK Bakal Kembangkan Literasi Keuangan Digital

Sementara itu lanjut Firly, Wagely berkomitmen untuk mendukung karyawan kelas menengah ke bawah di Indonesia dalam mencapai kesejahteraan finansial, terhindar dari rentenir dan pinjaman online ilegal, sehingga tercipta pola dan suasana kerja yang lebih produktif. 

Sebagai akibat dari pandemi yang sedang berlangsung, banyak pekerja mengalami tantangan keuangan dalam memenuhi kebutuhan dana harian mereka yang semakin meningkat. 

“Kita ini Fintech tapi bukan pinjaman ilegal. justru kita ini solusi dari pijol karena kita tidak mengenakan bunga. Kita tidak ada bunga dari solusi kita hanya biaya administrasi,” ucapnya. 

Adapun, Senior Vice President Wagely, Chandra Kusuma mengungkapkan bahwa biaya administrasi yang dibebankan kepada penggunan atau dalam hal ini buruh sangat terjangkau paling besar Rp40 ribu. 

“Biaya administrasi kami range beraneka ragam tergantung kebutuhan. Biayanya hingga Rp40 ribu. Ini biaya satu kali yang efektif dibandingkan biaya pinjaman online yang ilegal bisa 10-30 kali lipat dari yang kami tawarkan. Makanya kami bukan pinjaman tapi solusi layanan keuangan yang dikenal dengan earned wage access,” ucapnya. 

Baca Juga: Perusahaan Jasa Pinjaman Online Makin Marak, OJK: 103 Fintech Kantongi Izin, Lainnya Ilegal!

Ia menjelaskan bahwa dalam satu bulan, para buruh bisa melakukan penarikan sebeanyak tiga dan maksimum sebesar 70% dari gaji. Dengan layanan yang diberikan, perusahaan pun ingin menghapus istilah tanggal tua. 

“Jadi perusahaan yang bergabung bersama Wagely para pekerjanya itu tidak akan ada mengenal lagi tanggal tua. Karena mereka bisa mengakses gaji yang sudah mereka kerjakan,” tambahnya. 

Tak hanya untuk buruh, Chandra menyebutkan bahwa layanan dari Wagely ini juga akan memberikn dampak positif kepada perusahaan yang bekerja sama. 

“Dengan kami bantu seluruh buruhnya akan membantu cash flow perusahaan karena buruh tidak perlu pinjam ke perusahaan,” terang Chandra. 

Wagely saat ini telah bekerja sama dengan ratusan bisnis dan usaha mencakup berbagai sektor industri termasuk Adaro Energy, Medco Power Indonesia, British American Tobacco, Ranch Market, Century Pharma yang merupakan beberapa diantaranya. 

Ekspansi yang baru-baru ini dilaksanakan hingga Bangladesh juga berhasil mengumpulkan 50.000 karyawan dari berbagai pabrik pakaian terbesar di sekitarnya, dan mengukuhkan posisi wagely sebagai pemimpin di kesehatan finansial melalui EWA (Earned Wage Access) di Asia Tenggara. 

Baca Juga: Masih Terlilit Pinjaman Online, OJK Saran Lakukan Ini Agar Aman

Melalui komitmen ini, wagely akan membangun sebuah ekosistem kesehatan finansial yang nyata di Asia Tenggara, serta memperkuat ketahanan bisnis dan kesejahteraan karyawan. 

“Sudah ada lebih dari 100 perusahaan yangg berkerja sama dan total sudah melayani 200 ribu karyawan, jadi ini masif,” tutup Chandra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: