Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Tularkan Semangat Optimisme Pemulihan Ekonomi di Presidensi G20

BI Tularkan Semangat Optimisme Pemulihan Ekonomi di Presidensi G20 Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memiliki pandangan yang optimistis terhadap perekonomian tahun 2022, meskipun terdapat risiko yang harus dihadapi dalam menavigasi ekonomi. Semangat ini harus terus dibangun, termasuk dalam Presidensi G20 Indonesia.

Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada hari ini (27/1/2022) dalam Annual Investment Forum 2022 pada sesi Leaders Insight yang mengangkat tema “Building Optimism Towards Continued Global Economic Recovery in 2022", bersama Emmanuel Roman, CEO PIMCO, salah satu manajer investasi terbesar dunia.

Lebih lanjut, Gubernur Perry memaparkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga meskipun terdapat berbagai risiko, termasuk normalisasi kebijakan moneter AS. Baca Juga: Gandeng BNM, BI Perluas Penggunaan QRIS ke Malaysia

Indonesia memiliki ketahanan yang baik dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 4,7 – 5,5% pada 2022 dan inflasi yang diprakirakan meningkat namun tetap dalam kisaran target 3%+1%. Selain itu, defisit transaksi berjalan diprakirakan rendah dan terkendali dengan cadangan devisa yang memadai dalam mendukung stabilitas eksternal.

"Kebijakan BI akan difokuskan untuk menjaga stabilitas dan sekaligus mendorong pemulihan ekonomi. Sementara itu, normalisasi kebijakan likuiditas dilakukan dengan tetap memastikan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN dan kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia usaha. Suku bunga akan dipertahankan pada level yang akomodatif hingga terdapat tanda peningkatan inflasi," ucapnya.

Di sisi lain, sambung Dia, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau, diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Emmanuel Roman menyampaikan keyakinannya bahwa perekonomian beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, memiliki prospek jangka panjang yang baik didukung oleh berbagai faktor, termasuk demografi.

"Namun, sejumlah risiko tetap perlu diwaspadai seperti geopolitik, Covid-19 yang masih memiliki ketidakpastian akan berakhir, normalisasi kebijakan The Fed, transisi menuju ekonomi hijau, dan transformasi perkembangan teknologi digital," terangnya.

Annual Investment Forum 2022 turut mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022 yang memiliki 6 (enam) agenda prioritas di jalur keuangan (finance track), yakni perumusan normalisasi kebijakan (exit strategy) agar tetap kondusif bagi pemulihan ekonomi dunia, perumusan respons kebijakan reformasi struktural di sektor riil untuk mengatasi luka memar dari pandemi Covid-19, mendorong kerja sama antar negara dalam sistem pembayaran digital, mendorong produktivitas dan perluasan ekonomi dan keuangan inklusif, serta koordinasi internasional dalam agenda perpajakan untuk mencapai sistem perpajakan internasional yang adil, berkelanjutan, dan modern.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: