Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Lalu, tambah dia, Wakil Ketua DPRP Papua Yunus Wonda dipilih sebanyak 12,3 persen dan adik almarhum Klemen Tinal, Fernando Yansen Tinal (anggota DPRP Papua) dipilih sebanyak 8,2 persen, Paskalis Kossay (kader Golkar) 7,3 persen, Ones Pahabol (mantan Bupati Yahukimo/kader Golkar).
Kemudian, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom dipilih sebanyak 7,1 persen , dan Paulus Waterpauw (Deputi BNPP) 5,3 persen , dan John Tabo yang kini menjabat Bupati Kabupaten Mamberamo Raya dipilih sebanyak 4,6 persen. dan yang tidak menjawab sebanyak 20,4 persen.
Albertus mengungkapkan, tingginya keterpilihan Kenius Kogoya sebanyak 34,8 persen lantaran dia masih muda, berpengalaman dan putra asli Papua.
"Kenius Kogoya itu masih muda, punya banyak pengalaman, dan asli Papua. Semntara tokoh-tokoh yang lain, ada juga yang dari Papua Barat," kata Albertus.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, kursi Wakil Gubernur Papua jangan dibiarkan kosong, tetapi harus segera diisi. Hal itu sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
"Jangan biarkan kursi Wagub Papua kosong. Karena bagaimanapun, Gubernur butuh wakilnya tuk menjalankan tugas yang sangat bera di Papua," kata Ujang saat dihubungi, Senin (31/1/22).
Meski jika bicara NKRI Wagub Papua tak harus putra daerah, namun menurur Ujang jika ada putra daerah yang terbaik, maka dia bisa diusulkan.
"Yang penting mampu bersama-sama Gubernur untuk bangun Papua," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: