Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serangan Granat Hantam Pawai Pro-Militer yang Digelar di Myanmar, Ada Korban Tewas di Tempat

Serangan Granat Hantam Pawai Pro-Militer yang Digelar di Myanmar, Ada Korban Tewas di Tempat Kredit Foto: Reuters/Stringer

Penutupan serupa sebenarnya sempat terjadi pada bulan Desember lalu, di mana jalan-jalan kota di seluruh negeri menjadi kosong. Akan tetapi, hari Selasa menjadi sedikit berbeda, dengan peringatan kudeta ditandai dengan kekerasan junta.

Dua orang tewas dan 38 terluka dalam serangan granat ketika massa kembali dari unjuk rasa pro-militer di kota timur Tachileik, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Media lokal juga melaporkan insiden itu, yang katanya terjadi sekitar tengah hari. Tachileik sendiri adalah kota perbatasan, terletak di negara bagian Shan. Ini adalah sebuah wilayah di Myanmar yang relatif sedikit mengalami kekerasan terkait kudeta.

Keheningan untuk melawan junta

Menjelang peringatan itu, junta mengancam akan menyita bisnis yang tutup. Mereka juga memperingatkan soal protes anti-kudeta, mengatakan bahwa demonstrasi yang 'berisik' atau berbagi 'propaganda anti-militer' bisa dijerat dengan tuduhan makar atau terorisme.

Namun, peringatan dari junta itu pada akhirnya disambut dengan perlawanan, dengan warga berbondong-bondong melakukan aksi diam massal.

"Jika aksi pemogokan itu terjadi seperti yang dilaporkan, itu adalah keheningan yang menggelegar, teguran keras terhadap aturan militer," kara David Mathieson, seorang analis yang sebelumnya berbasis di Myanmar, mengatakan kepada AFP.

Pada Selasa pagi, media lokal menunjukkan kerumunan yang terisolasi di Yangon dan Mandalay, di mana pengunjuk rasa membentangkan spanduk pro-demokrasi dan menyalakan suar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: