Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Dinilai Berpeluang Menangkan Pilpres 2024 dengan Gandeng Sosok Muda Ini

Anies Dinilai Berpeluang Menangkan Pilpres 2024 dengan Gandeng Sosok Muda Ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada acara 'Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan bertajuk Indonesia Butuh Islam Tengah' di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (29/1/2022). | Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024 mendatang hanya dengan menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Syaratnya, kedua pihak harus membuat sejumlah langkah yang matang. Apalagi Anies dan AHY dinilai sama-sama memiliki bekal yang cukup.

Baca Juga: Kian Bersinar, Anies Baswedan Semakin Wow untuk Maju di Pilpres 2024, Pengamat: Hampir Pasti Menang!

Salah satunya adalah elektabilitas Anies dan AHY yang selalu masuk dalam hasil survei yang digelar berbagai lembaga.

Baik Anies maupun AHY, selalu tak keluar dari posisi enam besar.

Analisa itu disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, kepada RMOL, Jumat (4/2/2022).

“Keduanya konsisten berada di radar, dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas satu koma,” ujar Khoirul Umam.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa membuat pasangan Anies-AHY berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024.

Pertama, harus memiliki sponsor yang kuat.

“Jika duet Anies-AHY dipromosikan, tentunya Partai Demokrat berada di sana sebagai salah satu sponsor utama koalisi, pembentuk 20 persen presidential threshold. Itu bekal awal yang baik,” ulasnya.

Sampai saat ini, Khoirul hanya melihat dua mesin kemenangan yang bisa membawa Anies maju dan menang dalam kontestasi 2024.

Yakni dengan dukungan Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra, dan AHY dengan Partai Demokrat.

Partai Demokrat, kata Khoirul, juga bisa menjadi magnet bagi parpol lain untuk menarik dukungan di garis ideologi nasionalis dan ideologi politik Islam.

“Mereka akan merapat untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect),” yakin Khoirul.

Efek ekor jas itu, sambungnya, akan terbentuk jika partai politik pengusung capres-cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama.

“Sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber split ticket voting,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: