Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Positif Pengguna Pertamax, Pengamat: Ini Simbol Kebanggaan

Sambut Positif Pengguna Pertamax, Pengamat: Ini Simbol Kebanggaan Kredit Foto: Antara/MN Kanwa

Lebih lanjut, ia mengatakan harga minyak dunia saat ini yang mencapai nilai tertinggi dalam sejak Oktober 2014 yang lalu yaitu diangka USD 94/barrel untuk jenis Brent dan WTI di angka USD 92.31/barrel ini bisa dipastikan akan memberikan tekanan kepada Pertamina terutama sektor hilir.

Karenanya, ia mendorong Pertamina untuk menyesuaikan harga BBM Pertamax sesuai dengan keekonomiannya mengingat Pertamax adalah BBM Umum.

"Saya juga meminta kepada pengguna setia Pertamax untuk tidak lari ke bbm ron yang lebih rendah ataupun gaduh karena SPBU swasta sudah berkali-kali melakukan penyesuaian harga BBM mereka. Hal ini wajar adanya, karena memang sudah diatur dalam KepMen ESDM No 20/2021 Pasal 8 Ayat (1) dimana harga jual eceran dihitung dan ditetapkan oleh Badan Usaha.Selain itu, pengguna Pertamax juga patut berbangga karena sudah membantu beban keuangan pemerintah terkait dengan subsidi bbm ini,” papar Mamit kembali.

“BBM Ron 88 sudah seharusnya dihapuskan. Hal ini mengingat tidak sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat ini hanya 7 negara yang masih menggunakan BBM Ron 88 yaitu Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukrainan, Uzbekistan dan Indonesia. Jadi sudah sepatutnya tidak dipasarkan lagi di Indonesia.” pungkas Mamit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: