Manfaatkan Digital Ads Secara Hemat dan Efektif untuk UKM, Ini Tips Dari Xapads Media
Indonesia sebagai kawasan ekonomi digital besar di Asia Tenggara, mengalami peningkatan konsumsi pengguna internet dan akan mencapai 146 miliar dolar pada tahun 2025. Chief Operating Officer, Xapads Media, Ramneek Chadha dalam siaran resminya mengatakan kemajuan teknologi ini telah membawa pasar secara luas serta mendukung usaha kecil dan menengahnya (UKM).
"Saat ini terdapat lebih dari 62 juta UKM di Indonesia. Mengembangkan sektor ini lebih besar lagi, akan menjadi pendorong penting bagi pembangunan masa depan Indonesia. Xapads sebagai platform Ad-tech harus merancang solusi yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang lebih baik," ujarnya, Jumat (11/02).
Baca Juga: Januari 2022, Transaksi Digital Banking Naik 62,82% jadi Rp Rp4.314,3 Triliun
Ia menyarankan, untuk mendapatkan konsumen secara efektif, para pelaku UKM harus memahami pergeseran kondisi pasar dan kebiasaan konsumen yang kini menjadi serba digital, serta mendorong untuk mengiklankan merek dengan cara berbeda.
"Ini karena sebagian besar pelaku UKM telah terdigitalisasi, di mana iklan online membantu mereka mengukur dan menganalisis kinerja campaign dengan lebih baik sehingga bersedia menginvestasikan anggaran untuk teknologi terbaru daripada menggunakan cara tradisional," tuturnya.
Ramneek menjelaskan salah satu pendorong utama pertumbuhan UKM adalah Iklan Terprogram yang membantu pengiklan melakukan perdagangan media secara real-time. Menurutnya dalam lanskap periklanan, 85% pendapatan iklan digital di Indonesia pada tahun 2026 akan berasal dari Periklanan Terprogram karena kemudahan dan otomasinya yang akan membantu pengiklan membuat keputusan berdasarkan data melalui SSP, DSP dan Ad Exchanger.
Selain itu ia menuturkan Digital Ads telah memberikan relaksasi kepada pemasar untuk menampilkan merek di lingkungan lebih aman dengan transparansi yang lebih baik pada kinerja keseluruhan campaign.
"Hal itu karena Digital Ads memberikan wawasan yang dapat diakses untuk memisahkan dan menargetkan audiens berdasarkan kebutuhan."
Untuk itu menurutnya pengiklan dapat memutuskan untuk mengalokasikan biaya hanya untuk sumber dan audiens terbaik tanpa keterlibatan pihak kedua yang membantu mereka menjaga transparansi dan memiliki kontrol penuh atas pengeluaran iklan mereka dengan lebih baik.
Lebih lanjut 98,6% warganet di Indonesia adalah penikmat berbagai konten video online, di mana video pendek berkembang pesat. Menurutnya media tersebut telah membuka beragam peluang periklanan bagi merek untuk membangun kehadiran online mereka dengan iklan di berbagai titik sentuh karena aplikasi ini menyampaikan pesan yang bermakna dalam durasi yang singkat dan jelas.
Point selanjutnya yang ia bahas adalah iklan game. Ramneek mengatakan iklan game selalu identik dengan keterlibatan tinggi, audiens yang beragam, dan dikenal sebagai salah satu media terbaik untuk menciptakan kesadaran merek.
"Iklan dalam game dengan solusi yang menonjol dan akurasi data yang memenuhi kekosongan di antara pengiklan dan pemain game dengan mempertahankan pengalaman bermain game mereka."
Lebih dari itu ia menuturkan melibatkan audiens yang sudah ada akan lebih baik daripada memperoleh yang baru karena mereka sudah loyal terhadap merek dan telah menanggapi tindakan kampanye seperti yang diharapkan.
"Pengiklan akan dapat hasil lebih baik apabila memiliki strategi Penargetan Ulang dalam perangkat pemasaran mereka karena kemungkinan keterlibatan kembali menjadi cukup mudah daripada menginvestasikan pengeluaran pemasaran untuk memperoleh audiens baru," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: