Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituduh Menimbun Minyak Goreng, Ini Kata Aprindo

Dituduh Menimbun Minyak Goreng, Ini Kata Aprindo Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menegaskan anggotanya tidak menimbun minyak goreng baik di gudang maupun di gerai. 

Ungkapan tersebut merupakan klarifikasi atas adanya dugaan yang dinyatakan oleh seorang anggota satu lembaga Pemerintah. 

Baca Juga: Kawal Harga Minyak Goreng, Wamendag dan Aprindo Adakan Pasar Murah

"Prinsip dasar operasional kami adalah produk yang dikirimkan dari produsen dan distributor ke gudang peritel, maka akan langsung kami distribusikan ke gerai-gerai dan langsung dijual kepada Konsumen," ujar Roy dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (11/2/2022).

Roy mengatakan, prinsip tersebut bukan hanya pada minyak goreng saja melainkan seluruh produk yang terdapat di gerai.

Menurutnya, tidak ada urgensi atau kepentingan mengapa ritel modern harus menahan stok minyak goreng di gudang. Hal tersebut berlandaskan gudang peritel sangatl terbatas Karena berisikan berbagai macam barang, 

Roy melanjutkan, model bisnis ritel modern adalah pengecer yang langsung menjual produk ke end user atau konsumen akhir sehingga tidak akan mungkin menjual barang-barangnya kepada agen atau pihak lain lagi. 

"Bagaimana mungkin dan tidak masuk di akal sehat, ketika saat ini kita sendiri masih belum terpenuhi pasokan berdasar purchasing order (PO) kepada distributor minyak goreng kepada gerai gerai kami dan selalu langsung habis di beli oleh konsumen dalam waktu 2-3 jam sejak gerai dibuka, dengan demikian dari mana lagi stok nya untuk menjual ke pasar rakyat," ungkapnya. 

Untuk itu, ia sangat menyayangkan berita dan sangkaan bahwa ritel modern menghambat penyaluran minyak goreng kepada masyarakat terjadi ditengah pihaknya yang membantu dan mendukung pemerintah sepenuhnya dalam mendistribusikan minyak goreng secara merata, terjangkau dan fair, kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Roy mengatakan kelangkaan minyak goreng adalah karena pasokan minyak goreng dari produsen dan distributor yang memang belum optimal serta animo masyarakat untuk membeli minyak goreng lebih besar karena harga yang terjangkau, sesuai program pemerintah untuk menstabilkan harga hingga harga dan pasokan minyak goreng kembali normal.

"Perlu pula diinformasikan, bahwa tidak semua gerai yang berada diluar pasar tradisional/rakyat adalah ritel modern, ada warung atau toko tradisional, toko agen, toko grosir dst yang bukan format ritel modern dan yang bukan anggota ritel modern APRINDO," tutupnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: