Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BI Ungkap 3 Isu Prioritas agar Negara G20 Pulih Lebih Cepat dan Lebih Kuat Pascapandemi

Bos BI Ungkap 3 Isu Prioritas agar Negara G20 Pulih Lebih Cepat dan Lebih Kuat Pascapandemi Kredit Foto: BI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjadi pembicara pembuka dalam gelaran event perdana di pertemuan G20 tahun 2022. Perry dalam sambutannya mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah berlangsung selama hampir dua tahun sehingga butuh pemulihan bersama di semua negara yang terdampak.

Ada tiga fokus Bank Indonesia (BI) yang harus diperhatikan agar negara-negara G20 bisa pulih bersama dan pulih untuk lebih kuat (recover together recover stronger). Pertama, negara-negara harus bekerja sama untuk memerangi pandemi. Dalam hal ini, perlu berkooperasi dalam penguatan vaksinasi dan menurunkan kasus harian dengan signifikan.

Baca Juga: Isu Kesejengan Digital Diangkat di Presidensi G20, Begini Komitmen Kominfo

Kedua, bertransformasi ke ekonomi hijau dan pembiayaan hijau. Hal ini perlu dilakukan dan bisa dimulai dengan transisi ke ekonomi ramah lingkungan. Ketiga, transformasi digital menjadi salah satu topik utama yang akan diusung dalam Presidensi G20 Indonesia pada 2022 di jalur keuangan atau finance track.

"Digitalisasi salah satu agenda utama di jalur keuangan. Kita perlu memperbesar operasi pembayaran kita di lintas batas," kata Perry dalam Casual Talks On Digital Payment Innovation Of Banking, Senin (14/2/2022).

Menurut Perry, di bawah jalur keuangan (finance track) G20, negara-negara akan mematangkan transformasi digitalisasi ini dengan mengembangkan pembayaran antar wilayah (cross border fast payment), open API, juga QR.

Saat ini, Bank Indonesia telah mengembangakan Open API dan QR yang bertujuan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mengakses keuangan di mana pun. Perry menambahkan, dalam hal ini yang menjadi salah satu aganda BI adalah mempersiapkan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: