Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faisal Basri Kritik Pemerintah Soal Minyak Goreng, Ruhut Seperti Biasa Nggak Terima: Provokator!

Faisal Basri Kritik Pemerintah Soal Minyak Goreng, Ruhut Seperti Biasa Nggak Terima: Provokator! Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persoalan minyak goreng belum juga selesai. Mulai dari harga yang sulit dijangkau hingga stok yang langka.

Ekonom Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan Faisal Basri mengatakan, biang keladi dari permasalahan minyak goreng hingga saat ini adalah pemerintah sendiri.

“Biang keladi yang bikin kisruh minyak goreng ini pemerintah karena meninabobokan pabrik biodiesel,” kata Faisal, Rabu (16/2/2022).

Dia menjelaskan kebijakan Program B20 yakni 20 persen kandungan CPO dalam minyak biosolar, ini rupanya membuat pengusaha sawit lebih cenderung melakukan penyaluran ke biodiesel dibandingkan ke pabrik minyak goreng sejak tahun 2020.

Baca Juga: Heboh Jokowi Lepas Ekspor Mobil ke Australia, Nicho Silalahi Bikin Cuitan Pedas: Kirain Mobil Esemka

Pasalnya, jika dikucurkan ke biodiesel, perusahaan akan mendapatkan insentif. Sebaliknya jika disalurkan ke pabrik minyak goreng, tidak ada insentif yang dijanjikan pemerintah.

Lebih jauh, insentif ini berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) jika harga patokan di dalam negeri lebih rendah dari harga Internasional.

Diperkirakan, pola konsumsi minyak nabati dari kelapa sawit bakal terus meningkat beriringan dengan peningkatan porsinya lewat program pemerintah B30 dan seterusnya.

Menanggapi hal itu, Politisi PDIP Ruhut Sitompul meminta Faisal Basri untuk tidak melakukan provokasi atas kelangkaan minyak goreng saat ini.

“Ini ngakunya pengamat faktanya kelakuannya provokator,” tulisnya melalui akun twitternya, Kamis, (17/2/2022).

Dia menyebut tak ada satupun pemerintahan Presiden Joko Widodo yang benar di mata Ekonom senior tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: