Kemenparekraf Kenalkan Alternatif Pembiayaan melalui Pasar Modal bagi Pelaku Parekraf

Aditya menjelaskan, pihaknya juga memiliki kurikulum yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk mempelajari hal-hal yang perlu disiapkan untuk IPO. Untuk itu dia mengharapkan agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
"Jangan takut go public, jangan menunggu besar untuk go public, tapi besar dengan go public," ujarnya.
Bincang Pasar Modal-Langkah Awal Mengenal Pasar Modal di Kota Tangerang turut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni pakar wkonomi, Ki Saur Pandjaitan; serta Claudia Ingkiriwang selaku Founder Pigijo yang berhasil melantai di pasar modal.
Pakar ekonomi Ki Saur Pandjaitan, menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa didapatkan UMKM ketika bisa menjadi emiten di pasar modal. Selain sebagai sarana alternatif terkait permodalan, UMKM dapat mengurangi ketergantungan kepada bank, mempermudah perusahaan untuk ekspansi usaha, juga meningkatkan produktivitas.
Menurutnya, saat ini di Bursa Efek Indonesia terdapat tiga jenis papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari emiten. Yakni Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Akselerasi. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan Papan Akselerasi untuk mencatatkan saham dari emiten dengan aset skala kecil kurang dari Rp50 miliar atau aset skala menengah antara Rp 50 miliar dan kurang dari Rp 250 miliar.
"Jadi papan akselerasi inilah kesempatan bagi para pengusaha kecil dan menengah termasuk juga startup untuk mendapatkan akses permodalan dari investor di pasar modal. Namun bapak ibu sekalian tentunya harus memahami lanskap atau ekosistem dari sumber-sumber permodalan ini," kata Ki Saur.
Sementara Subkoordinator Pasar Modal, Sabar Norma Megawati Panjaitan mengatakan, bagi pelaku UMKM yang tertarik lebih jauh untuk mengakses permodalan melalui pasar modal. Selain itu, Kemenparekraf juga memiliki program Kreat IPO. Program kerja sama antara Kemenparekraf dan BEI berupa workshop dalam mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk go public melalui skema IPO.
"Setelah rangkaian bincang pasar modal ini kami juga akan melaksanakan Kreat IPO dimana untuk memfasilitasi pelatihan workshop kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar secara intensif mempersiapkan usaha tersebut untuk mencatatkan usahanya di Bursa Efek Indonesia," kata Megawati.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengapresiasi pelaksanaan Bincang Pasar Modal di Kota Tangerang yang akan memberi wawasan lebih luas kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tentang pasar modal. Khususnya sebagai alternatif pembiayaan untuk mengembangkan usaha.
"Pasar modal ini dianggapnya sangat sulit, tetapi mudah-mudahan dengan acara ini, bukan mustahil bagi UMKM untuk menjadi IPO. Jadi ini bagian dari pada persiapan kita dalam rangka menghadapi dunia 4.0," kata Ubaidillah Ansar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: