Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan terpenting yang dikeluarkan oleh perusahaan, bersama dengan neraca dan laporan laba rugi. Namun arus kas tidak serta merta menunjukkan semua pengeluaran perusahaan. Itu karena tidak semua biaya yang diperoleh perusahaan langsung dibayarkan. Meskipun perusahaan mungkin menimbulkan kewajiban, setiap pembayaran terhadap kewajiban ini tidak dicatat sebagai arus kas keluar sampai transaksi terjadi.
Jenis Arus Kas
1. Arus Kas Dari Operasi (Cash Flow Operation/CFO)
Arus kas dari operasi (CFO) menggambarkan arus uang yang terlibat langsung dengan produksi dan penjualan barang dari operasi biasa. CFO menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup dana untuk membayar tagihan atau biaya operasionalnya. Dengan kata lain, harus ada lebih banyak arus kas masuk operasi daripada arus kas keluar agar perusahaan dapat bertahan secara finansial dalam jangka panjang.
Arus kas operasi menunjukkan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk mempertahankan dan memperluas operasi, tetapi juga dapat menunjukkan kapan perusahaan mungkin memerlukan pembiayaan eksternal untuk ekspansi modal.
2. Arus Kas Dari Investasi (Cash Flow Investement/CFI)
Arus kas dari investasi (CFI) atau arus kas investasi melaporkan berapa banyak uang tunai yang telah dihasilkan atau dikeluarkan dari berbagai aktivitas terkait investasi dalam periode tertentu. Aktivitas investasi meliputi pembelian aset spekulatif, investasi pada sekuritas, atau penjualan surat berharga atau aset.
Arus kas negatif dari aktivitas investasi mungkin disebabkan oleh sejumlah besar kas yang diinvestasikan untuk kesehatan jangka panjang perusahaan, seperti penelitian dan pengembangan (R&D), dan tidak selalu merupakan tanda peringatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: