Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan UMKM harus dapat ikut serta masuk dalam rantai pasok industri pariwisata, agar sesuai dengan 4 pilar pariwisata yang berkelanjutan, yakni tata kelola destinasi berkelanjutan, inklusivitas dari UKM lokal di daerah, keberlanjutan dari budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
"Keseimbangan dari 4 pilar ini akan menjamin keberlanjutan dari usaha kita semua dalam rantai pasok industri pariwisata. Dan inilah salah satu yang kami dorong melalui konsep rantai pasok berkelanjutan melalui industri pariwisata," kata Fadjar.
Baca Juga: Menparekraf Optimis FSM Ciptakan Lapangan Kerja dan Bangkitkan Ekonomi Kreatif di Industri Perfilman
Lebih lanjut, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan tahapan dalam penguatan rantai pasok industri parekraf, yaitu tahap supply, demand, matchmaking, dan sustainable supply chain.
Diharapkan dampak yg dihasilkan adalah peningkatan tingkat komponen produk lokal, omset supply dan demand serta penyerapan tenaga kerja dalam kemitraan rantai pasok," kata Hayun.
CEO TePaNas serta Wakil Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), Panca Rudolf Sarungu mengapresiasi Kemenparekraf yang telah berkolaborasi dengan TePaNaS. Ia berharap rangkaian kegiatan webinar dalam memperkuat rantai pasok ini bisa menghasilkan target ekosistem baru yang menjadi model kerja sama antara UMKM dan industri pariwisata.
"Semoga hasil dari kegiatan ini bisa langsung kita rasakan dampaknya, dan bisa segera diaplikasikan," kata Panca.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar