PTPN Grup Gelar Lagi Operasi Pasar untuk Minyak Goreng dan Gula, Kali Ini di Yogyakarta
PT LPP Agro Nusantara anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang bergerak dalam Pengembangan SDM dan Manajemen Agribisnis melakukan operasi pasar minyak goreng dan gula di Yogyakarta tepatnya di Pendopo Agung Royal Ambarukmo.
Kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng memang masih dijumpai di beberapa lokasi di penjuru nusantara, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro menjelaskan, sejak Januari lalu PTPN Group sudah dan terus memasarkan 6.000 ton minyak goreng per bulan dengan harga terjangkau ke berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut 4.000 ton di antaranya minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, PTPN Group Salurkan 2,75 Juta Liter Buat Operasi Pasar
Untuk sementara 80 persennya memang masih untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara sampai Aceh, lantaran pabrik PT Industri Nabati Lestari (PT INL) selaku anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara yang memproduksi minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara.
Dwi menuturkan bila operasi pasar murah minyak goreng ini memang diutamakan di wilayah Sumatera Bagian Utara, karena PT Industri Nabati Lestari, anak perusahaan perusahaan yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.
“Saat ini kami lakukan operasi pasar di Yogyakarta, sekaligus ini menjadi bagian dari upaya kami untuk melakukan penetrasi pasar di wilayah Jawa. Pada operasi pasar ini, kami menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp 14.000 per liter dan yang kemasan sederhana Rp 13.500 per liter. Mulai Februari ini karena kebutuhan luar biasa kita jual minyak curah juga atas ijin Kementerian Perdagangan dengan harga Rp 11.500 per liter,” ujar Dwi Sutoro.
Baca Juga: Bantu Pemerintah, PTPN III Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Sementar aitu, beberapa waktu lalu Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani menyampaikan Operasi Pasar Minyak Goreng ini merupakan bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara selaku BUMN yang memiliki kebun tebu dan kelapa sawit, untuk menjalankan amanat Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dari komoditas Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.
"Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini," ujar Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara kepada media di Jakarta.
Baca Juga: Sediakan Puluhan Ribu Liter Minyak Goreng Murah, Langkah PTPN Group Diapresiasi Menteri BUMN
Minyak goreng merk Nusakita diproduksi oleh PT Industri Nabati Lestari (PT INL) sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
PT INL yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri.
Dengan kapasitas produksi yang dimiliki tersebut, PT INL mampu memenuhi kurang lebih 2% per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri