Dorong Peningkatan Kualitas Kebahasaan, Kemendikbudristek Resmikan ULT Badan Bahasa Rawamangun
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti, meresmikan gedung dan Unit Layanan Terpadu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Selasa (22/2/2022), di Rawamangun, Jakarta. Peresmian tersebut berlangsung setelah peluncuran Merdeka Belajar Episode Ketujuhbelas, dan dilakukan terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Suharti menyampaikan, dengan adanya gedung baru tersebut dapat meningkatkan kualitas layanan Badan Bahasa kepada publik.
Baca Juga: Hari Bahasa Ibu Internasional 2022: Kemendikbudristek Berbagi Pengalaman Pembelajaran Multibahasa
"Selamat menggunakan gedung yang baru, kiranya kualitas layanan yang diberikan kepada publik dapat meningkat serta kenyamanan para pegawai Badan Bahasa di kantor Rawamangun dalam bekerja akan lebih baik," kata Suharti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Suharti mengapresiasi adanya pembangunan panggung ekspresi di pelataran kantor yang dapat digunakan oleh pegawai maupun publik. Menurutnya, panggung tersebut berperan penting dalam mendorong tumbuhnya aspek seni dan budaya masyarakat maupun pegawai.
"Mari kita ajak masyarakat dan pegawai untuk menggunakan panggung ini untuk mengekspresikan beragam kegiatan seni dan budaya yang bermanfaat sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa konsep bangunan renovasi menggunakan konsep lebih terbuka dengan adanya taman yang digunakan untuk tempat berdialog dan sebagai resapan air.
Baca Juga: Festival Tunas Bahasa Ibu, Kemendikbudristek Gandeng Bayu Skak hingga Sule Lestarikan Bahasa Daerah
Ruang kerja di dalam gedung dengan konsep terbuka ini, kata Aminudin, dirancang agar komunikasi para pegawai lebih terbuka antara satu sama lain.
“Supaya pegawai memiliki semangat baru, untuk meraih prestasi lebih unggul. Mari berubah menjadi elang rajawali, jangan menjadi dinosaurus yang menjadi fosil dan membatu," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar