Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Bahasa Ibu Internasional 2022: Kemendikbudristek Berbagi Pengalaman Pembelajaran Multibahasa

Hari Bahasa Ibu Internasional 2022: Kemendikbudristek Berbagi Pengalaman Pembelajaran Multibahasa Kredit Foto: Instagram/Nadiem Makarim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2022, UNESCO menyelenggarakan beragam kegiatan, seperti: pameran virtual, pertunjukan budaya, dan webinar dengan tema “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Multibahasa”. Bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), acara ini digelar untuk peserta agar dapat saling berbagi pengalaman terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran multibahasa.   

Baca Juga: Festival Tunas Bahasa Ibu, Kemendikbudristek Gandeng Bayu Skak hingga Sule Lestarikan Bahasa Daerah

Dalam pameran virtual, Badan Bahasa Kemendikbudristek menampilkan beberapa poster penggunaan teknologi dalam revitalisasi Bahasa Ibu/bahasa daerah di Indonesia. Sementara itu, dalam pertunjukan budaya ditampilkan Gondang Sambilang dari Pusat Bahasa Sumatera Utara. 

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menyampaikan bahwa dalam mempromosikan belajar mengajar multibahasa yang dimediasi teknologi dan berkualitas semua kembali ke guru.  

“Dalam situasi multibahasa seperti di Indonesia, guru bahasa akan menghadapi kompleksitas yang lebih menantang. Para siswa membawa nilai-nilai budaya mereka sendiri ke dalam kelas, yang akan mempengaruhi interaksi dan komunikasi kelas. Namun, para guru dapat memanfaatkan perbedaan budaya ini untuk memperkaya bahan ajar mereka dan menyatukannya menjadi campuran yang proporsional,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/2/2022).  

Menurut dia, teknologi dapat membantu memadukan variasi untuk menghasilkan bahan pembelajaran yang seimbang. Dengan demikian, guru bahasa dapat menunjukkan perannya dalam menciptakan harmoni di kelas, di mana mereka mengembangkan sikap positif di antara siswa seperti saling menghormati, bekerja sama, dan tenggang rasa. 

“Guru bahasa juga dapat diuntungkan dengan tersedianya materi dari bahasa daerah. Penggunaan materi kontekstual yang diambil dari bahasa daerah dapat membantu melestarikan keberadaan bahasa daerah yang akan diapresiasi oleh masyarakat setempat,” imbuhnya.  

Baca Juga: Lebih Transparan, Kemendikbudristek Sebut Laporan Dana Bos Bakal Gunakan Aplikasi ARKAS

Selain Kepala Badan Bahasa, acara ini juga menampilkan pembicara dari Kementerian Pendidikan Perancis, Chili, Bangladesh, Ghana, dan China. Dubes/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar, menyatakan bahwa sejak tahun 1999 hingga saat ini, setiap tanggal 21 Februari, dunia merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional.  

Hari tersebut merupakan platform penting untuk mempromosikan pentingnya keragaman budaya dan bahasa, dan multibahasa untuk perdamaian dan masyarakat yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: