Bagaimana Konflik Rusia-Ukraina Berdampak Terhadap Ekonomi Global?
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina dalam pidato yang disiarkan televisi, situasi semakin memburuk. Sebelum fajar di hari itu, ledakan dan tembakan terdengar sepanjang pagi di ibu kota Kiev.
Serangan itu mengakhiri upaya diplomatik yang sia-sia selama berminggu-minggu oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang, ketakutan terburuk mereka tentang ambisi Putin terwujud.
Yang membuat serangan itu mengerikan adalah serangan telah mencakup lebih dari 160 peluncuran rudal oleh Rusia sejauh ini, termasuk rudal balistik jarak pendek, serta rudal jarak menengah, rudal jelajah dan rudal permukaan-ke-udara.
Belum ada indikasi serangan amfibi oleh pasukan Rusia, meskipun ada laporan media awal, tetapi mereka menggunakan sekitar 75 pesawat militer pada fase pertama invasi, pejabat itu menambahkan.
Sementara itu, konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina tentunya dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seluruh negara di dunia yang sedang berusaha untuk bangkit dari pandemi.
Konflik juga dikhawatirkan dapat mengganggu kelancaran aktivitas ekspor dan impor antara Rusia dan negara Eropa lainnya, di mana Ukraina berperan penting sebagai pengikat kedua belah pihak.
Konflik ini juga membuat para investor global pesimis berinvestasi di sejumlah negara berkembang lainnya. Hal ini dapat dilihat, dari indeks Dow Jones Industrial Average yang ditutup turun sekitar 1,8%, diikuti indeks S&P 500 yang juga anjlok 2,1% ke 4.380,3 dan Nasdaq Composite yang terkoreksi turun 2,9% ke 13.716,7 pada Kamis (17/2).
Selain itu, bursa Asia juga ikut terkoreksi tajam menyusul Wall Street. Jumat (18/2/2022), indeks Nikkei 225 terlihat anjlok 1,2% ke 26.903,6 --diikuti oleh indeks Hang Seng yang turut melemah 0,6% ke 23.633,7.
Hal tersebut terjadi karena investor beralih ke aset safe haven seperti obligasi dan emas yang dinilai lebih aman, menyusul ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto