Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kematian dan Positivity Rate Naik, Menkominfo Ingatkan Masyarakat Soal Protokol Kesehatan

Angka Kematian dan Positivity Rate Naik, Menkominfo Ingatkan Masyarakat Soal Protokol Kesehatan Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Sumedang -

Menanggapi meningkatnya mobilitas masyarakat pekan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengingatkan warga untuk tidak menurunkan kewaspadaan dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Apapun jenis kegiatan yang dilakukan, harus dibarengi dengan prokes ketat, mengingat potensi transmisi virus Covid-19 selalu ada.

“Sekali lagi kami ingatkan, kegiatan mengisi hari libur yang aman adalah tetap di rumah, batasi
mobilitas. Apabila memang harus bepergian, prokes harus selalu dijaga. Kenaikan kasus masih terjadi, kematian karena Covid-19 kembali tinggi. Mari berhati-hati,” tegas Johnny, Senin (28/2) dalam keterangan pers yang diterima di Sumedang, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Angka Keterisian Rumah Sakit dan Kasus Konfirmasi Harian Covid-19 Turun

Ia menekankan bahwa belum ada pelonggaran aturan protokol kesehatan, sehingga masyarakat tetap diharapkan disiplin mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. “Hindari kerumunan, kurangi mobilitas, patuhi aturan pembatasan kegiatan yang berlaku di wilayah masing-masing,” tandas Johnny.

Terpisah, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Soedjatmiko menggarisbawahi bahwa protokol kesehatan di Indonesia belum dapat dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan.

Salah satunya adalah angka kematian karena Covid-19 yang meningkat terus sejak Januari hingga 27 Februari 2022.

“Bulan Desember angka kematian setiap hari di bawah 10 orang. Mulai akhir Januari setiap hari kematian meningkat terus, sampai akhir Februari menjadi sekitar 250-300 kematian setiap hari di Indonesia,” papar Soedjatmiko yang juga akrab dipanggil Prof Miko, Senin (28/2).

Hal tersebut, dikatakannya, menunjukkan bahwa proses penularan masih hebat di Indonesia. Begitu pula risiko sakit berat dan kematian karena Covid-19, masih tinggi. “Terutama bagi lansia dan yang belum divaksinasi Covid-19 atau belum lengkap,” imbuh Prof Miko.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa angka positivity rate di Indonesia juga masih meningkat.

Baca Juga: Pemerintah: Syarat Vaksinasi Kedua Jadi Penentu Level Asesmen

Positivity rate 33 provinsi sampai 26 Februari 2022 masih di atas 5%, dengan kisaran 7 sampai 28%, hanya provinsi Maluku 2,9%. Artinya penyebaran dan penularan di 33 provinsi masih tinggi dan cepat,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: