Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Naskah Akademik Keppres SU 1 Maret Peran Soeharto Diuraikan, Namanya Disebut 48 Kali

Dalam Naskah Akademik Keppres SU 1 Maret Peran Soeharto Diuraikan, Namanya Disebut 48 Kali Kredit Foto: Istimewa

Soeharto diperintahkan untuk bergerilya bersama pasukannya di wilayah selatan Yogyakarta. Lalu, beserta pasukannya, dia menuju daerah Bantul untuk berkoordinasi dalam gerilya yang akan dilakukan.

"Pada saat agresi Militer Belanda 19 Desember 1948, Soeharto mendapat penjelasan dari Kol. Zoelkifli Loebis bahwa Soekarno dan Hatta masih berada di kota, tetapi Soedirman sudah bergerak ke luar kota mengadakan gerilya. Sore harinya, Soeharto beserta pasukannya memutuskan melakukan gerilya menuju Ngoto yang berada di sebelah selatan Yogyakarta."

Setelah lima hari melakukan perjalanan dan konsolidasi di wilayah Yogyakarta, Soeharto memutuskan memindahkan pasukannya dari Ngoto menuju dukuh Bibis, Desa Segoroyoso, yang terletak di Bantul.

Bantul merupakan tempat yang tidak asing bagi Soeharto dan pasukannya. Desa Segoroyoso sudah sejak lama terbangun hubungan baik melalui pelatihan Laskar Rakyat. Dalam waktu yang tidak begitu lama, menurut naskah akademik itu, Soeharto dapat mengkoordinasikan kembali kekuatan-kekuatan gerilya.

"Berdasarkan surat dari Panglima Divisi III Bambang Sugeng tanggal 26 Desember 1948 tentang pembentukan Wehrkreise dan Subwehrkreise, Soeharto yang sudah ditunjuk sebagai komandan Wehrkreise III segera membentuk Subwehrkreise (SWK)," tulis naskah akademik tersebut.

Sementara Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana, yang menjadi salah satu tenaga ahli penyusun naskah akademik ini menyatakan, ada ribuan pelaku sejarah dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: