Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Plastik Sachet Mendominasi Sampah di Anak Sungai Brantas

Plastik Sachet Mendominasi Sampah di Anak Sungai Brantas Kredit Foto: Istimewa

Peneliti senior Ecoton, Amirudin Mutaqien, mengatakan brand audit yang dilakukan bersama anggota polisi air SMPN I Wonosaman ini merupakan bagian dari Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) yang digagas oleh Ecoton terhadap 68 sungai di Indonesia.

"Ekspedisi ini akan mendeteksi kesehatan sungai dan mendokumentasikan kondisi 68 sungai di Indonesia, dimulai dari Wonosalam kawasan hulu Brantas, Sumatera, kalimantan, Sulawesi, maluku, Papua, Nusatenggara dan Bali,” tuturnya.

Menurutnya,  ekspedisi diperkirakan memakan waktu 10 hingga 12 bulan.  Di sepanjang perjalanan, Amirudin akan berhenti di 68 kota dan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas sungai untuk melakukan kegiatan deteksi kesehatan sungai melalui kegiatan sensus serangga air, sensus sampah plastik dan sachet, uji kualitas fisika kimia dengan mengukur parameter phospat, nitrat, COD atau Chemical Oxygen demand, TOC atau Total Organic Carbon Dan TDS atau total dissolved Solid.

"Kolaborasi dengan anggota polisi air SMPN 1 Wonosaman ini adalah contoh kegiatan yang akan dilakukan di 68 sungai di Indonesia. Kami mengajak komunitas untuk melakukan pemantauan fisik dan kondisi sungai, yang selanjutnya akan didorong membentuk komunitas dan advokasi mendorong pemerintah memperhatikan sungai," ucapnya.

Melihat hasil riset di tersebut, pada 4-6 Maret 2022, Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) pun menggelar pameran “Tolak Kopi Sachetan” di atas sungai Wonosalam. "Kami memamerkan foto-foto sampah sachet yang menjadi problem sampah di sungai-sungai Pulau Jawa," ungkap Diki Dwi Cahya, Humas ESN yang juga Ketua Panitia Pameran. 

Tonis Afriyanto, Koordinator Zerowaste Ecoton mengungkapkan setiap tahun  ada 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia dan pemerintah hanya mampu mengolah 3 juta ton. Sementara, yang 5 juta ton sampah tercecer di alam dan tidak terkelola.

“Selain dibakar, sampah plastik yang tak terolah itu dibuang ke sungai, di mana sebanyak 2,7 ton mengalir ke laut dan sebagian tersangkut di pohon-pohon tepi sungai," ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: