Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kesehatan Di IKN, Mantan Direktur WHO Titip Pesan Ini Ke Pemerintah

Soal Kesehatan Di IKN, Mantan Direktur WHO Titip Pesan Ini Ke Pemerintah Kredit Foto: Instagram/I Nyoman Nuarta
Warta Ekonomi -

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menitip pesan soal aspek kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menyusul telah dilantiknya pimpinan otorita IKN, dan rencana Presiden Jokowi kemah di lokasi IKN, Kalimantan Timur, Senin (14/3). 

"Khusus aspek kesehatan di IKN, diusulkan 8 aspek, 5 langkah dan 4 antisipasi penyakit menular," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Minggu (13/3).

Aspek pertama adalah sanitasi, yang menjamin ketersediaan air bersih dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi. Aspek kedua adalah sarana aktifitas fisik, yang mempromosikan gaya hidup non-sedentari.

Aspek ketiga, mengharuskan tersedianya berbagai jenis makanan dengan kalori yang cukup dan kaya essential nutrients yang memadai. Aspek keempat, mencakup istirahat secara berkala dan wajar. 

Aspek kelima, meliputi ketahanan emosional (emotionally resilience) dalam meningkatkan kemampuan untuk menangani stres.

Aspek keenam tentang spiritualitas, baik tentang agama dan juga aspek sosial lainnya. Aspek ketujuh tentang lingkungan hidup dan harmoni yang baik antar warga, dan dengan lingkungan sekitar.

Aspek kedelapan adalah tentang pekerjaan dan pendapatan finansial.

Sementara langkah pertama di IKN, adalah memilih energi bersih (choose clean energy). Kedua, ketersediaan transportasi umum yang baik.

Ketiga, investasi pada kesehatan digital (digital health). Keempat, mengimplementasikan internet of thing – IoT yang akan amat berpengaruh pada bidang kesehatan.

Kelima, senantiasa memonitor derajat polusi udara di kota.

"IKN dibangun di pulau Kalimantan, yang selain mempunyai pola epidemiologi tertentu, juga terkenal dengan hutan dan kehidupannya. Untuk itu, dalam kaitannya dengan penyakit menular, setidaknya ada 4 hal yang patut jadi perhatian pada IKN," papar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Pertama, tentang berbagai vektor yang sudah ada di habitat setempat, termasuk di hutan sekitarnya. Termasuk, antisipasi penyakit yang ditularkan vektor (vector borne disease).

Kedua, tentang perubahan lingkungan yang mungkin terjadi, yang dapat diantisipasi dengan kajian lingkungan. Serta dampaknya terhadap pola penyakit menular.

"Ketiga, tentu perlu dikaji tentang penyakit apa saja yang endemik di daerah IKN Nusantara serta daerah tetangganya. Serta analisa retrospektif dan surveilans prospektifnya secara amat intensif. Baik sampai kota mulai beroperasi dan juga sampai tahun-tahun ke depannya," jelas Prof. Tjandra.

"Keempat, IKN ini tentu akan dibangun dengan prinsip ketahanan terhadap pandemi di masa datang, pandemic resilient city," pungkas mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan ini. [HES]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: